Pada awal tahun 2020 Twitter meluncurkan sebuah eksperimen di mana setiap kali pengguna ingin membagikan tautan artikel mereka akan diminta untuk membuka tautan tersebut dan membaca artikel sebelum di-share.
Hal tersebut tidak diwajibkan namun di balik eksperimen tersebut adalah bahwa Twitter ingin penggunanya mendapatkan gagasan yang lebih baik tentang artikel tersebut sebelum memutuskan apakah mereka harus me-retweet ulang.
Dilansir detikINET dari Ubergizmo, menurut Twitter tampaknya eksperimen ini telah berhasil. Perusahaan mengklaim bahwa berdasarkan apa yang mereka temukan selama percobaan 40% lebih banyak orang benar-benar mengklik ke artikel dan membacanya setelah diminta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Twitter Jajal Fungsi Pesan Suara Lewat DM |
Twitter juga melihat bahwa jumlah orang yang mengklik artikel sebelum me-retweet meningkat 33%. dan beberapa orang akhirnya tidak me-retweet setelah membaca artikel tersebut, yang menurut perusahaan baik-baik saja karena beberapa tweet 'sebaiknya ditinggalkan dalam draf'.
Bagi mereka yang bertanya-tanya mengapa ini menjadi masalah besar, itu karena kadang-kadang beberapa publikasi menulis judul clickbait yang dirancang untuk memancing tanggapan.
Hal ini dapat mengakibatkan orang-orang membagikan artikel dengan maksud yang salah hanya berdasarkan judul itu sendiri, meskipun konten sebenarnya mungkin menceritakan cerita yang sedikit berbeda.
Juga hal ini dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau kesalahpahaman yang sebenarnya tidak perlu. Berdasarkan keberhasilan percobaan ini, Twitter mengatakan bahwa mereka sekarang berupaya untuk menghadirkan fitur tersebut kepada lebih banyak pengguna di masa mendatang.
(jsn/fay)