Kini, Dom Hoffman, co-founder Vine sekaligus pendiri Byte, memberikan info terbaru mengenai platform medsos besutannya tersebut. Melalui akun Twitter miliknya, ia mengatakan bahwa pihaknya sedang menguji versi beta dari Byte secara terbatas.
Baca juga: Vine Siap Lahir Kembali, Ini Nama Barunya |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu akan berubah seiring berkembangnya kami, tapi ini merupakan pertanda baik," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Hoffman mengatakan bahwa timeline utama atau feed di dalam Byte akan bersifat kronologis, jadi mengurut berdasarkan waktu sebuah video diunggah. Hal tersebut diungkapkannya sebagai jawaban dari pertanyaan seorang netizen yang membalas cuitannya di atas.
Melihat kicauannya itu, banyak warganet yang mengaku tidak sabar untuk bisa mencoba Byte. Hal ini tentu tidak mengherankan mengingat Vine sempat sangat populer di dunia maya sebelum dimatikan oleh Twitter pada 2016 lalu, tak lama setelah diakuisisi.
Setelahnya, bisa dibilang hanya Tik Tok selaku media sosial yang menawarkan konsep serupa. Maka dari itu, tentu menarik untuk menanti persaingannya dengan Byte nanti.
Terlebih, platform milik Bytedance itu sudah memiliki basis pengguna yang sangat besar. Setelah bergabung dengan musical.ly tahun lalu, jumlah user aktifnya sudah melampaui 500 juta.
Tak cuma itu, pertumbuhannya pun juga mengalahkan Facebook, Instagram, YouTube, dan Snapchat di Amerika Serikat pada akhir tahun lalu. Hal ini menandakan TikTok tak cuma besar di Asia saja saat ini.
Kalau Byte sudah lahir, kelak kamu bakal pilih Byte atau Tik Tok?
Tonton juga video 10 Tips Aman dan Nyaman Saat Main TikTok:
(mon/krs)