Menag Nasaruddin Tunjuk Smartphone: Ini Iblis atau Malaikat?
Hide Ads

Menag Nasaruddin Tunjuk Smartphone: Ini Iblis atau Malaikat?

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 31 Jul 2025 14:41 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar menanyakan kepada anak-anak di Festival Lindungi Anak di Era Digital soal peranan HP. Mereka diimbau pakai HP untuk hal baik.
Menteri Agama Nasaruddin Umar (jaket abu-abu) menanyakan kepada anak-anak di Festival Lindungi Anak di Era Digital soal peranan HP. Mereka diimbau pakai HP untuk hal yang baik saja. Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET
Jakarta -

Menteri Agama Nasaruddin Umar menanyakan kepada anak-anak soal smartphone di Festival Lindungi Anak di Era Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Di hadapan para menteri lainnya, Nasaruddin mengingatkan anak-anak agar menggunakan HP untuk kebaikan saja.

"Saya ingin tanya anak-anakku semua. Jawab, ya. Apakah ini iblis atau malaikat? Ada tiga pilihan. Apakah ini iblis? Apakah ini malaikat? Dan apakah ini iblis dan malaikat? Mana yang benar?" tanya Nasaruddin sambil mengangkat telepon selulernya dalam acara di TMII, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Anak-anak dengan polos menjawab bahwa mereka ingin menggunakan ponsel untuk kebaikan. Nasaruddin pun mengiyakan dan melanjutkan omongannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini ada iblisnya, ada malaikatnya, jangan menengok iblisnya. Lihat malaikatnya. (Di HP) ada waktu shalatnya, tiba-tiba azan, ayo shalat. Kalau kalian melihat teman-temannya buka iblisnya di sini (HP), tegur dia ya. Eh jangan, itu merusak jalan pikiran kita," imbau Nasaruddin.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Wihaji turut serta dalam konferensi pers Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Rencana Aksi Implementasi PP No 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak untuk Penguatan Pelindungan Anak (PP Tunas). Dia mengingatkan bahwa HP telah menjadi keluarga baru kita.

ADVERTISEMENT

"Hati-hati kalau pegang handphone Karena handphone menurut teori kementerian kita, sekarang menjadi keluarga baru kita. Kadang bisa jadi iblis, kadang bisa jadi malaikat, kadang jadi orang tua, kadang jadi adik, kadang jadi anak. Semuanya bisa dilihat dari handphone," terang Wihaji.

Dia pun menambahkan bahwa orangtua harus bisa memantau anaknya ketika bermain game. Sebab, ada beberapa permainan yang memiliki potensi untuk menanamkan kekerasan.

"Karena itu saya titip anak-anak. Hati-hati dengan game. Bukan saya anti teknologi, bukan saya anti handphone, tapi hati-hati," tandasnya.




(ask/fay)
Berita Terkait