Makin Panas, Pembuat ChatGPT Serang Elon Musk
Hide Ads

Makin Panas, Pembuat ChatGPT Serang Elon Musk

Anggoro Suryo - detikInet
Kamis, 10 Apr 2025 14:15 WIB
OpenAI
Foto: Businesstoday
Jakarta -

OpenAI melawan gugatan Elon Musk lewat sebuah gugatan baru yang menuding aksi Musk itu bertujuan untuk menguasai inovasi kecerdasan buatan (AI) untuk keuntungan pribadi.

Lewat postingannya di X, OpenAI menyebut bos X itu menggunakan taktik dengan itikad buruk untuk melemahkan pembuat ChatGPT itu.

"Aksi Elon yang nonstop menyerang kami adalah sebuah taktik dengan itikad buruk untuk melambatkan OpenAI dan menguasai inovasi AI untuk keuntungan pribadi. Hari ini kami akan melawan gugatan tersebut untuk menghentikan dia," tulis OpenAI di @OpenAINewsroom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam gugatannya, pengacara OpenAI mengatakan bahwa aksi Musk tersebut dibuat untuk merusak masa depan OpenAI, dan hal itu harus dihentikan.

"Musk harus disetop agar tak melakukan aksi melawan hukum dan tak adil lainnya di masa depan, dan harus bertanggung jawab atas semua kerusakan yang ia sebabkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Musk, yang merupakan salah satu pendiri OpenAI, pada awalnya menggugat OpenAI beberapa waktu lalu. Alasannya adalah ia mau memaksa OpenAI untuk kembali ke misi awal, yaitu mengembangkan artificial general intelligence (AGI) untuk keuntungan kemanusiaan, bukan mengejar keuntungan.

Lalu Musk menghentikan gugatan tersebut pada Juni 2024, dan mendaftarkan gugatan baru terhadap OpenAI pada Agustus 2024. Lalu pada Desember, OpenAI mempublikasikan postingan berjudul "Elon Musk menginginkan OpenAI yang mengambil keuntungan". Gugatan tersebut dijadwalkan mulai disidangkan pada musim semi 2026 mendatang.

Kemudian pada awal 2025, Musk menawar untuk membeli OpenAI senilai USD 97,4 miliar, dan menyebut ini sudah waktunya OpenAI untuk kembali menjadi open source, dan berfokus pada kebaikan seperti tujuan awalnya.

Tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh semua dewan direksi OpenAI, dan menyebutnya sebagai penawaran yang tak tahu malu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (10/4/2025).




(asj/asj)