Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Republik Indonesia (Kabarhakam) Komisaris Jendral (Pol), Fadil Irman, mengungkapkan masyarakat Indonesia kini sudah cerdas dalam memilah suatu informasi. Bahkan kata Fadil, berita palsu sudah sangat menurun. Cuma dia tetap memperingatkan, supaya tidak memproduksi berita hoax.
Hal ini dikarenakan, kegiatan orang-orang berselancar di internet pasti akan terekam dan bisa ditemukan. Apalagi menurut Fadil, kemampuan investigasi digital pihak kepolisian Indonesia, saat ini menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
"Jadi jangan coba-coba memproduksi hoax, karena pasti ketahuan. Itu kira-kira bagaimana polisi memandang," tegas Fadil dalam acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih di The Kasablanka Hall, Kamis (7/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dirinya berharap supaya masyarakat, khususnya anak muda yang menjadi pemilih terbesar di pemilu saat ini, berperan aktif dalam menjaga ruang cyber di Tanah Air. Jadi Fadil ingin agar orang-orang tidak terlibat dalam memproduksi, dan menyebarluaskan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, ia memang menilai bahwa masyarakat Indonesia sudah cerdas di ruang digital. Kendati begitu, Fadil tetap mengingatkan untuk terus memperhatikan etika bermain media sosial di masa kampanye 2024 ini.
"Masyarakat kita sudah punya skill digital luar biasa, tapi ada etika di ruang digital, ada hal-hal yang menyangkut keamanan yang harus dipikirkan," jelasnya.
![]() |
Hal ini serupa dengan apa yang telah disampaikan Rahmat Bagja, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menurutnya tantangan utama dalam masa kampanye Pemilu 2024 adalah media sosial.
Rahmat pun mencontohkan salah satu pelanggaran yang terjadi di media sosial, seperti black campaign. Untuk mengatasinya, pihaknya berkerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Media sosial salah satu masalah karena ada black campaign dan berbagai masalah, kami berkoordinasi dengan Kominfo mengenai media sosial," jelas Bagja.
(rns/rns)