Setahun Implementasi ASO: Drama Suntik Mati TV Analog
Hide Ads

Round Up

Setahun Implementasi ASO: Drama Suntik Mati TV Analog

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 01 Mei 2023 16:00 WIB
Petugas melayani warga untuk mendapatkan set top box gratis di Posko Respon Cepat Penanganan bantuan STB di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2022). Posko ini didirikan untuk membantu warga yang kurang mampu membeli set top box untuk siaran digital.
Analog switch off (ASO). Foto: Pradita Utama


Sengkarut Distribusi STB Gratis

Kelompok masyarakat yang termasuk keluarga miskin ekstrem berhak mendapatkan set top box (STB). Dalam perjalanannya, pemerintah dan penyelenggara mux acapkali otak-atik syarat penerima bantuan tersebut.

Bantuan STB gratis ini bersumber dari stasiun TV yang menjadi penyelenggara mux dan Kominfo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang biasa digunakan untuk bantuan sosial (bansos). Tetapi kemudian diverifikasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Ada lima kriteria penerima STB gratis, yaitu rumah tangga ekstrem sesuai data pemerintah, punya TV analog, lokasi terdampak ASO, bersedia menerima bantuan, dan hanya menerima satu unit STB.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan realisasi distribusi STB gratis pada 6 Februari -data terakhir yang diterima detikINET dari Kominfo- bantuan dari penyelenggara mux mencapai 6,5% dan yang dilakukan Kominfo sudah 99,8%.

Sementara berbicara total realisasi distribusi set top box TV digital gratis baru 27,1% atau setara 1.504.244 unit. Ada 4.053.622 unit lagi yang belum disalurkan kepada penerima bantuan.

Keluhan Stasiun TV

Sebelumnya, stasiun TV yang juga penyelnggara mux ini menyampaikan persoalan yang dihadapi mereka dalam menerapkan ASO, khususnya soal STB gratis pada Juni 2022.

Hal itu dikeluhkan Viva Group, MNC Group, Media Group, SCM Group dan Transmedia dalam Rapat Dengar Pendapat Panja Digitalisasi Penyiaran dengan Komisi I DPR RI, beberapa waktu lalu.

Secara infrastruktur, sejumlah wilayah siaran sudah ada yang dibangun dan rampung sehingga tersedia siaran TV digital. Tetapi, ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan ASO ini, seperti berikut ini:

1. Pembangunan Infrastruktur TV Digital

Penyelenggara mux mengungkapkan pembangunan infrastruktur TV digital ini menelan biaya besar yang harus mengeluarkan total capex triliunan rupiah secara total industri dalam membangun jaringan penyiaran digital di seluruh Indonesia. Di saat bersamaan, mereka diterpa pandemi COVID-19 yang bikin pendapatan perusahaan berkurang signifikan.

2. Distribusi Set Top Box Gratis

Distribusi set top box gratis TV digital untuk rumah tangga miskin yang ditanggung oleh penyelenggara mux disaat mereka kesulitan di tengah kondisi bertahan di masa pandemi, membuat pengadaan dan penyaluran barang tersebut tersendat.

Apalagi stasiun TV memperkirakan jumlah rumah tangga miskin akan bertambah gara-gara pandemi. Sebelumnya, estimasi 6,7 juta unit set top box gratis TV digital yang disalurkan yang bersumber dari penyelenggara mux dan sisanya sekitar 1 juta unit dari Kominfo.

3. Data Lama Penerima Set Top Box Gratis

Penyelenggara mux ini banyak menemukan data penerima bantuan dengan fakta di lapangan berbeda, seperti data alamat penerima tidak lengkap, penerima tidak terjangkau siaran TV analog apalagi digital, akses ke lokasi menelan biaya besar, pindah domisili/meninggal, hingga data yang diberikan Kominfo kepada penyelenggara mux ini data lama.

4. Masyarakat Belum Siap Pindah

Penyelenggara mux menyebutkan kesiapan masyarakat secara keseluruhan (dari semua lapisan) untuk menerima siaran TV digital masih relatif rendah, baru sekitar 16% dari masyarakat yang sudah memiliki TV digital atau STB.

5. Pelaksanaan ASO Terlalu Cepat

Pelaksanaan suntik mati TV analog menurut penyelenggara mux terbilang terlalu cepat, yakni dua tahun sejak Undang-Undang Nomor Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja diberlakukan. Batas akhir penghentian siaran TV analog ke TV digital secara total itu 2 November 2022.

Stasiun TV mengungkapkan implementasi ASO di Indonesia itu lebih cepat dibandingkan negara-negara lain, misalnya Australia yang butuh waktu 3,5 tahun.

Halaman berikutnya perkembangan pelaksanaan ASO terbaru