Meta Gugat Perusahaan yang Keruk Data 600.000 Pengguna Facebook
Hide Ads

Meta Gugat Perusahaan yang Keruk Data 600.000 Pengguna Facebook

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 14 Jan 2023 12:30 WIB
Facebook employees take a photo with the companys new name and logo outside its headquarters in Menlo Park, Calif., Thursday, Oct. 28, 2021, after the company announced that it is changing its name to Meta Platforms Inc. (AP Photo/Tony Avelar)
Meta Gugat Perusahaan yang Keruk 600.000 Data Pengguna Facebook Foto: AP/Tony Avelar
Jakarta -

Meta menggugat sebuah perusahaan yang diduga membuat puluhan ribu akun Facebook palsu untuk mengeruk data pengguna dan menyediakan layanan mata-mata untuk klien.

Voyager Labs, perusahaan yang digugat Meta, menyediakan jasa analisis postingan media sosial dalam jumlah besar untuk membuat klaim terhadap seorang individu. Misalnya, pada 2021 Voyager Labs mengklaim bisa memprediksi individu mana yang kemungkinan melakukan tindakan kriminal di masa depan.

Dalam postingan blog berisi pengumuman gugatan tersebut, Meta mengatakan Voyager Labs telah melanggar persyaratan layanannya. Meta menuding Voyager Labs membuat lebih dari 38.000 akun Facebook palsu dan menggunakan layanan mata-mata untuk mengumpulkan data dari Facebook dan Instagram tanpa izin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Voyager Labs juga mengumpulkan data dari situs lainnya, termasuk Twitter, YouTube, dan Telegram.

"Perusahaan seperti Voyager merupakan bagian dari industri yang menyediakan jasa pengerukan data kepada siapa saja terlepas dari pengguna yang mereka targetkan dan untuk tujuan apa, termasuk sebagai cara untuk membuat profil seseorang atas perilaku kriminal," kata Director of Platform Enforcement and Litigation Meta Jessica Romero, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (14/1/2023).

ADVERTISEMENT

"Industri ini diam-diam mengumpulkan informasi yang orang-orang bagikan dengan komunitasnya, keluarga, dan teman, tanpa pengawasan dan pertanggungjawaban, dan dengan cara yang dapat mempengaruhi hak sipil seseorang," sambungnya.

Meta mengatakan Voyager Labs menggunakan akun palsu untuk mengeruk data milik 600.000 pengguna Facebook antara Juli 2022 dan September 2022. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu mengatakan pihaknya telah menonaktifkan lebih dari 60.000 akun dan halaman Facebook dan Instagram yang terkait dengan Voyager Labs.

Dalam gugatannya, Meta meminta Voyager Labs untuk berhenti melanggar persyaratan layanannya dan meminta pengadilan untuk melarang perusahaan itu menggunakan Facebook, Instagram, dan layanan lainnya terkait dua platform tersebut.

Meta juga mengklaim Voyager Labs telah memperkaya dirinya serta meminta mereka untuk membayar kompensasi kepada Meta atas keuntungan yang tidak diperoleh secara sah yang jumlahnya akan dibuktikan dalam persidangan.




(vmp/afr)