Kominfo Cari Cara Atasi Kekurangan 1,7 Juta Set Top Box Gratis TV Digital
Hide Ads

Kominfo Cari Cara Atasi Kekurangan 1,7 Juta Set Top Box Gratis TV Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 04 Feb 2022 18:40 WIB
Ilustrasi migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO).
Foto: Getty Images/EyeEm/Rene Wassenbergh / EyeEm
Jakarta -

Suntik mati TV analog akan dilakukan pada 30 April 2022. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih mencari jalan keluar kekurangan 1,7 juta set top box (STB) gratis TV digital.

Set top box gratis tersebut akan didistribusikan kepada rumah tangga miskin yang memiliki perangkat televisi analog di rumah, sebagai bantuan untuk menangkap siaran TV digital saat Analog Switch Off (ASO) diberlakukan.

Mengacu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, jumlah rumah tangga miskin di Indonesia itu mencapai 7,9 juta. Namun wilayah yang terdampak ASO itu 6,7 juta rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Plt Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan, sejauh ini set top box gratis TV digital yang sudah tersedia itu totalnya lima juta unit perangkat. Artinya, masih kurang 1,7 juta STB gratis.

Adapun, set top box tersebut empat juta unit bersumber penyelenggara multipleksing (mux) dan satu juta berasal dari Kominfo.

ADVERTISEMENT

"Jadi di kantong kita ada lima juta (unit set top box). Sedangkan, kebutuhannya itu 6,7 juta, ini maksimumnya. Kenapa? sebagian dari 6,7 juta ini tidak punya televisi, tidak membutuhkan set top box, tapi tidak akan lebih dari ini sebab sudah batas atas," tuturnya.

Ismail menegaskan set top box gratis TV digital untuk wilayah ASO Tahap 1 sudah terpenuhi sebanyak 3,2 juta akan didistribusikan mulai 15 Maret sampai 30 April 2022.

Sedangkan, kebutuhan set top box gratis untuk rumah tangga miskin untuk ASO Tahap 2 sebanyak 2,1 juta dan ASO Tahap 3 sebanyak 1,3 juta.

"Totalnya, 6,7 juta (unit set top box) di 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO," ucap Ismail.

Ismail menyebutkan distribusi set top box gratis TV digital tersebut dilakukan secara door to door alias dari pintu ke pintu penerima bantuan. Di saat bersamaan dilakukan verifikasi dan validasi data.

"Kami rencanakan set top box ini langsung dibawa dan divalidasi. Kalau divalidasi lalu dibawa itu cost-nya bisa dua kali," ungkapnya.




(agt/fay)