Mantap! Perakitan Satelit Internet Satria-1 Sudah Lebih dari 50%
Hide Ads

Mantap! Perakitan Satelit Internet Satria-1 Sudah Lebih dari 50%

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 08 Des 2021 10:15 WIB
A SpaceX Falcon 9, with NASA astronauts Doug Hurley and Bob Behnken in the Crew Dragon capsule, lifts off from Pad 39-A at the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla., Saturday, May 30, 2020. The two astronauts are on the SpaceX test flight to the International Space Station. For the first time in nearly a decade, astronauts blasted towards orbit aboard an American rocket from American soil, a first for a private company. (AP Photo/David J. Phillip)
Ilustrasi satelit Satria-1. Foto: AP/David J. Phillip
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa konstruksi Satelit Republik Indonesia atau satelit Satria-1 sudah mencapai 50%.

Pembuatan satelit Satria-1 tersebut dilakukan oleh perusahaan Prancis, Thales Alenia Space. Nantinya, satelit internet pemerintah itu diterbangkan menggunakan roket kepunyaan SpaceX.

"Satelit Satria-1 saat ini saudah lebih dari 50% pabrikasi progresnya. Saat ini sedang dirakit oleh pabrikan di Nice, Prancis," ujar Direktur Bakti Kominfo, Anang Latif, di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Satelit Satria-1 ini akan membantu menyelimuti area yang tidak terjangkau akses internet. Namun khusus untuk satelit ini, koneksi tersebut akan digunakan untuk kepentingan layanan publik.

Satelit Satria-1 memiliki tugas mengkoneksikan 150 ribu titik di seluruh Indonesia, terdiri dari 93.900 titik pendidikan, 47.900 titik pemerintah daerah, 3.900 titik pertahanan dan keamanan, dan 3.700 titik kesehatan.

Proyek strategis pemerintah tersebut dikerjakan oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), badan usaha swasta yang dibentuk Konsorsium PSN selaku pemenang tender, untuk mengoperasikan satelit pemerintah.

"Satelit Satria-1 kita akan mengudara pertengahan tahun 2023 dan operasional penuh pada November 2023 pula. Ini terus kita kerjakan untuk melengkapi jaringan, baik itu backbone, middle mile, dan last mile," ungkap Anang.

Untuk mendukung pengoperasian satelit Satria-1, sebanyak 11 stasiun Bumi yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dibangun. Stasiun tersebut akan menjadi penghubung komunikasi antara satelit Satria-1 dan teknisi yang ada di Bumi. Lokasi stasiun Bumi ada di Batam, Cikarang, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Adapun stasiun bumi yang di Cikarang berperan sebagai stasiun pusat pengendali satelit primer, network operation control, dan gateway Satria yang merupakan satu kesatuan dari proyek nasional ini.

Stasiun bumi ini akan berperan untuk mengendalikan dan mengawasi pergerakan satelit Satria-1, melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan, serta sarana komunikasi data antara satelit Satria-1 dengan Bumi.




(agt/afr)