Optimasi Potensi 5G, Kominfo Siapkan 5 Kebijakan Komprehensif
Hide Ads

Optimasi Potensi 5G, Kominfo Siapkan 5 Kebijakan Komprehensif

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 30 Jun 2021 16:45 WIB
Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Guna mengoptimalkan potensi teknologi 5G, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan lima aspek kebijakan komperhensif.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan, upaya tersebut guna menjadikan 5G sebagai lompatan besar bagi inovasi digital di Tanah Air.

"Regulasi, ketersediaan spektrum frekuensi radio, model bisnis yang efisien dan fleksibel, infrastruktur yang memadai, serta kesiapan perangkat ekosistem, dan talenta digital," papar Ismail dalam keterangannya, Rabu (30/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Disampaikannya, melalui kehadiran 5G di Indonesia, adopsi dan inovasi teknologi diharapkan akan semakin terakselerasi guna mendorong transformasi digital pada empat sektor strategis.

"Yaitu infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital," ucapnya.

Dirjen SDPPI mengatakan pemanfaatan teknologi dengan beragam aplikasi lokal dan talenta digital merupakan kunci pengembangan 5G untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri.

"Aplikasi lokal perlu terus dikembangkan karena dapat menjadi killer apps pada teknologi 5G. Untuk itu, pengembang lokal berbasis komunitas perlu terus diberikan kesempatan dan pembinaan berkelanjutan," ungkapnya.

Kementerian Kominfo menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship (DTS) untuk memperkaya skill yang sesuai untuk era 5G agar kompetensi sumberdaya manusia Indonesia semakin advance.

"Adopsi dan inovasi teknologi yang semakin terdorong karena hadirnya 5G disebabkan kapabilitas dari 5G itu sendiri, sehingga tidak hanya meningkatkan user experience di sisi human-to-human communications, tetapi juga di sisi human-to-machine communications dan machine-to-machinecommunications," pungkas Ismail.




(agt/fay)