Pemerintah China dikabarkan mempersiapkan investigasi resmi terhadap Alphabet, perusahaan induk Google. Google dituding menyalahgunakan dominasi sistem operasi Android untuk menangkal kompetisi dari pihak lain, seperti disebutkan dua sumber terkait pada Reuters.
Kasus ini diajukan sejak tahun silam oleh Huawei dan telah didaftarkan ke regulator China. Nah, akan segera diputuskan apakah dilangsungkan investigasi formal dengan Google sebagai 'tersangka'.
Huawei sendiri dalam tekanan besar karena Google tidak memperbolehkan ponselnya memakai aplikasi Google terkait sanksi dari pemerintah Amerika Serikat. Jika nanti Google benar diinvestigasi dan kena sanksi, maka China bisa dibilang membalaskan dendam Huawei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mampukah Ponsel Huawei Harmony Usik Android? |
Selain Huawei, AS juga baru saja membatasi ekspor pada SMIC, perusahaan raksasa chip China. Pasalnya, SMIC diduga disokong oleh militer China yang sudah dibantah dengan keras oleh pihak perusahaan..
Google mungkin diperiksa karena berpotensi menimbulkan kerusakan besar pada perusahaan China seperti Huawei. Tanpa dukungan aplikasi Google di Android, Huawei berpotensi kehilangan kepercayaan pasar dan pendapatan dalam jumlah tidak sedikit.
Dikutip detikINET dari Reuters, Huawei telah menyatakan kehilangan target pendapatan di tahun 2019 sebesar USD 12 miliar, salah satunya karena faktor sanksi dari AS.
Google sendiri pernah diinvestigasi di Eropa dan India terkait tudingan monopoli dan China akan belajar dari mereka. "China akan melihat apa yang dilakukan oleh negara-negara lain, termasuk dalam soal memeriksa eksekutif Google," sebut sang sumber.
Huawei sendiri tengah berancang-ancang meluncurkan ponsel tahun depan dengan sistem operasi sendiri yang dinamakan Harmony OS. Harapannya, Harmony OS dapat menandingi Android dan juga dipakai oleh vendor-vendor lain sehingga menciptakan ekosistem ponsel alternatif.
(fyk/rns)