Akhirnya, Satelit Internet Satria Siap Dibuat
Hide Ads

Akhirnya, Satelit Internet Satria Siap Dibuat

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 03 Sep 2020 16:40 WIB
Satelit Palapa Nusantara Dua yang Gagal ke Orbit
Ilustrasi Satelit internet Satria. Foto: (ChinaScience/Twitter)
Jakarta -

Setelah mengalami kendala di awal pandemi COVID-19, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai melakukan konstruksi Satelit Republik Indonesia (Satria).

Kepastian konstruksi setelah dilakukannya penandatangan Preparatory Work Agreement (PWA) proyek Satelit Republik Indonesia (Satria) antara PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai bagian dari konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dengan perancang dan pabrikan asal Prancis, Thales Alenia Space (TAS).

Dengan ditandatangani PWA ini menandakan kesepakatan antara Konsorsium PSN dan TAS untuk memulai pekerjaan manufacturing satelit Satria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan pandemi COVID-19 memberi pengaruh signifikan pada industri dirgantara, termasuk satelit. Alhasil, efek tersebut juga berdampak pada proyek satelit Satria.

Sebagai informasi, konstruksi satelit pemerintah ini tadinya ditargetkan pada kuartal pertama tahun 2020. Sayangnya, pandemi COVID-19 membuat satelit Satria mulai konstruksinya saat ini.

"Preparatory Work Agreement menandai dimulainya manufacturing satelit Satria," ujar Johnny di Jakarta, Kamis (3/9/2020).

Untuk memeratakan akses internet lewat satelit Satria ini, pemerintah menggaet dua investor, yaitu BPI France dari Prancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dari China.

"Keberlanjutan proyek Satria menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah untuk melakukan percepatan transformasi digital, sebagaimana diamanatkan oleh bapak Presiden Joko Widodo," ungkap Menkominfo.

Momentum ini juga, Johnny mengharapkan, bisa membangkitkan ekonomi digital dan hadirnya layanan publik yang prima bagi masyarakat lewat infrastruktur telekomunikasi yang memadai dan berkualitas.

Dengan dimulainya konstuksi satelit Satria pada saat ini, pemerintah membidik satelit tersebut dapat diluncurkan tahun 2023 di slot orbit 146 derajat Bujur Timur.

Proyek satelit Satria yang ditender oleh pemerintah dimenangkan oleh Konsorsium PSN yang kemudian membentuk PT Satelit Nusantara Tiga sebagai perusahaan yang mengoperasikan satelit pemerintah tersebut. Adapun Satelit Nusantara Tiga dimiliki PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera yang semuanya tergabung dalam konsorsium PSN.

PT Satelit Nusantara Tiga telah menunjuk Thales Alenia Space sebagai manufaktur satelit berjenis High Throughput Satellite (HTS) dan akan memakai roket dari SpaceX, yakni Falcon 9 yang akan mengangkut Satria ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur.

Satelit Satria akan diandalkan pemerintah untuk berperan dalam melayani akses internet dengan kapasitas 150 Gbps di 150 ribu lokasi, terdiri dari 93.900 titik untuk pendidikan (SD, SMP, SMA, dan pesantren ), 47.900 titik untuk pemerintahan (kelurahan, kecamatan, pemerintah daerah), 4.900 titik layanan publik lainnya, dan 3.700 titik untuk kesehatan.




(agt/fay)