Akuisisi Mahal Activision, Microsoft Naikkan Harga Game Pass?

Panji Saputro - detikInet
Kamis, 22 Jun 2023 15:15 WIB
Microsoft tidak akan menaikkan biaya langganan Xbox Game Pass, meski akuisisi terhadap Activision nantinya berhasil. (Foto: Reuters/Mike Segar)
Jakarta -

Kabar gembira untuk para pelanggan Xbox Game Pass. Sebab, katanya Microsoft tidak akan menaikkan biaya langganan, meski akuisisi terhadap Activision berhasil.

Bahkan dengan nilai pembelian hingga Rp 1.000 triliun tersebut, mereka tidak berencana membuat harga Xbox Game Pass menjadi lebih mahal. Padahal di masa lalu, Phil Spencer selaku CEO Xbox, mengindikasi bahwa mereka bakal menaikkan harganya, dalam upaya mengimbangi kenaikan pengeluaran perusahaan.

Nah dari dokumen yang terungkap di pengadilan soal akuisisi yang sedang berlangsung, tampaknya Microsoft tetap mempertahankan harga Xbox Game Pass. Ini cukup mengejutkan, mengingat beberapa game besar seperti Call of Duty hingga Diablo IV, akan menjadi salah satu yang bisa dinikmati di layanan tersebut, seperti dilansir detikINET dari Tweaktown, Kamis (22/6/2023).

Bila kenaikan harga benar tidak dilakukan, maka pastinya menguntungkan Microsoft. Pasalnya, strategi ini bisa membantu meningkatkan pendaftaran Game Pass, dengan embel-embel game-game baru yang berkualitas.

"Di sini, akuisisi akan menguntungkan konsumen dengan membuat Call of Duty tersedia di Microsoft Game Pass pada hari peluncurannya di konsol (tanpa kenaikan harga untuk layanan berdasarkan akuisisi), di Nintendo, dan di layanan lain yang memungkinkan cloud mengalir," bunyi pernyataan di dalam dokumen.

Sementara ini, Xbox Game Pass ditawarkan dalam dua jenis. Pertama versi standar seharga USD 10 atau sekitar Rp 150 ribu per bulan, dan kedua Ultimate seharga USD 15 atau sekitar Rp 225 ribu satu bulannya.

Kendati begitu, harapan Microsoft untuk bisa segera menggaet Activision masuk ke dalam keluarga besarnya sangat sulit. Mereka masih terhalang restu beberapa pihak.

Dari total 14 persetujuan, raksasa teknologi itu baru mendapatkan izin dari 10 negara. Jika akuisisi terhadap Activision gagal, Microsoft dipastikan bayar denda USD 3 miliar atau sekitar Rp 44,1 triliun.

Dan bila benar-benar tidak berhasil proses pembeliannya, maka menjadi kabar buruk bagi para pekerja Activision. Lantaran Bobby Kotick, CEO Activision Blizzard, tetap akan menjabat di tengah kontroversi yang sering terjadi selama masa kepemimpinannya.



Simak Video "Video Microsoft Putus Beberapa Layanan ke Unit Militer Israel"

(hps/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork