Bos Xbox Kecewa Inggris Blokir Akuisisi Microsoft Terhadap Activision
Hide Ads

Bos Xbox Kecewa Inggris Blokir Akuisisi Microsoft Terhadap Activision

Panji Saputro - detikInet
Sabtu, 06 Mei 2023 10:48 WIB
LOS ANGELES, CA - JUNE 11:  Am Xbox One and its controller on display at the Microsoft Xbox booth during the Electronics Expo 2013  at the Los Angeles Convention Center on June 11, 2013 in Los Angeles, California. Thousands are expected to attend the annual three-day convention to see the latest games and announcements from the gaming industry.  (Photo by Kevork Djansezian/Getty Images)
Inggris belum lama ini memblokir akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard. Keputusan tersebut mambuat kecewa Bos Xbox, Phil Spencer. (Foto: Gettyimages)
Jakarta -

Competition and Market Authority (CMA) Inggris, belum lama ini memblokir akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard. Keputusan tersebut tentu mengundang kekecewaan dari Bos Xbox, Phil Spencer.

"Mereka telah menentukan pasar cloud gaming yang menurut saya belum benar-benar ada saat ini, tetapi mereka memiliki sudut pandang bahwa mungkin kami memiliki keunggulan," ucap Spencer dalam interview bersama Kinda Funny Games, dikutip detikINET dari IGN, Sabtu (6/5/2023).

Tidak hanya Spencer, akan tetapi Presiden Microsoft, Brad Smith, murka dengan kesimpulan akhir yang dibuat Inggris. Ia menyebut kalau keputusan itu juga berdampak tidak baik bagi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang terkejut, orang kecewa, dan kepercayaan orang terhadap teknologi di Inggris sangat terguncang. Ada pesan yang jelas di sini, Uni Eropa adalah tempat lebih menarik untuk memulai bisnis daripada Inggris Raya," tegas Smith.

Dalam upaya mendapatkan restu, mereka akhirnya mengajukan banding terkait keputusan CMA Inggris. Di waktu yang sama, raksasa teknologi tersebut berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa, dan sedang melawan gugatan dari Komisi Perdagangan Amerika Serikat, mengenai pemblokiran akuisisi ini.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan pengakuan Spencer, saat ini Microsoft sudah mengantongi sembilan restu dari berbagai negara, termasuk Jepang. Dari peraturan yang diberlakukan, mereka harus mendapatkan total 14 persetujuan.

Kabar terbaru, hubungan Microsoft dengan Activision sudah mendapatkan restu dari Ukraina dan Afrika Selatan. Menurut Komite Antimonopoli Ukraina, kedua perusahaan besar itu tidak melakukan aktivitas ekonomi di bidang layanan cloud gaming di negaranya.

"Jadi keprihatinan yang diungkapkan oleh Komisi Eropa dan alasan larangan konsentrasi di Inggris Raya tidak relevan untuk menilai dampaknya terhadap dinamika persaingan di Ukraina. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di atas, Komite mengizinkan konsentrasi tertentu," kata mereka.




(hps/fay)
Berita Terkait