Hyper Front Game Mirip Valorant Bakal Tutup 10 April 2023
Hide Ads

Hyper Front Game Mirip Valorant Bakal Tutup 10 April 2023

Panji Saputro - detikInet
Rabu, 05 Apr 2023 21:15 WIB
NetEase Bikin Game Mobile Baru Hyper Front, Diduga Mirip Valorant
NetEase mengumumkan, bahwa Hyper Front bakal tutup. Hari terakhir pemainnya bisa memainkan game ini pada tanggal 10 April 2023. (Foto: dok. Hyper Front)
Jakarta -

NetEase telah resmi mengumumkan, bahwa Hyper Front bakal tutup. Hari terakhir para pemainnya bisa memainkan game ini pada tanggal 10 April 2023 mendatang.

"Dengan berat hati, kami menyesal memberi tahu Anda bahwa kami akan menghentikan Hyper Front dan servernya akan berhenti beroperasi pada pukul 08:00 AM (UTC+0) pada 10 April 2023," tulis NetEase, seperti dikutip detikINET dari Twitter, Rabu (5/4/2023).

Namun mereka menegaskan, untuk sementara ini gamer masih bisa memainkannya. Setidaknya seluruh konten yang ada di dalam permainan, dapat dinikmati hingga server benar-benar mati total.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk melindungi privasi dan keamanan pemain, data akun, data karakter, dan informasi lainnya akan dihapus setelah server tidak beroperasi lagi, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang dan peraturan setempat," tambah NetEase.

Kabar ini cukup disayangkan, mengingat usianya belum genap satu tahun sejak rilis pada Juli 2022 lalu. Padahal peminatnya bisa dikatakan cukup banyak.

ADVERTISEMENT

Nah terkait dengan alasan penutupan, sayangnya mereka tak menjelaskan hal itu. Namun kasus terbaru yang membayangi-bayangi NetEase ialah tuntutan dari Riot Games mengenai plagiarisme.

Hyper Front diduga menjiplak game tembak-tembakan berjudul Valorant. Raksa video game yang juga pemilik League of Legends tersebut membawa kasusnya ke pengadilan di Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.

Sebenarnya NetEase sudah sedikit memodifikasi game besutannya, sejak gugatan pertama dilayangkan. Hanya saja, upaya tersebut tak cukup dan Riot Games masih menganggap bahwa pelanggaran hak cipta lebih dari itu.

"Kami tidak berpikir bahwa mengubah warna kemampuan karakter atau sedikit memodifikasi tampilan visual mengubah fakta bahwa itu adalah pelanggaran hak cipta. Ini seperti pepatah lama, kamu bisa mengoleskan lipstik pada babi, tapi tetap saja babi," ujar Dan Nabel, Pengacara Riot Games.




(hps/fay)