Boban Totovsky, Sekjen IESF, membeberkan alasannya mengapa Indonesia menjadi tuan rumah Esports World Championship ke-14 2022 atau Kejuaraan Dunia Esports 2022. Menurutnya karena negara ini, menjadi sepuluh besar pasar esports di dunia.
"Meskipun perkembangan esports tidak bisa fokus di satu negara, namun Indonesia negara yang kuat dan mampu menyebarkan pendidikan terkait esports," ujar Boban, dikutip detikINET dari konferensi pers, Jumat (11/3/2022).
Boban mengharapkan, itu bisa menjadi salah satu hal yang dibawa pulang, oleh seluruh delegasi atau peserta, ke negara masing-masing untuk diduplikasi. Di mana menurutnya, bagaimana Indonesia melakukan pelatihan dan penyuluhan terkait esports dengan cukup baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejuaraan Dunia Esports 2022 ini, diketahui sudah menarik minat 127 negara untuk mendaftar. Kendati begitu, Boban mengatakan bahwa secara teknik, mungkin akan ada di bawah itu jumlahnya.
"Karena adanya keterbatasan akibat COVID-19. Kemudian nanti akan hadir sekitar 150 delegasi, dengan lebih dari 30 rekan-rekan dari media," ungkap Boban.
Melalui pertemuan yang diadakan secara daring tersebut, Bambang Sunarwibowo, Ketua Harian PBESI, tak luput mengutarakan targetnya kepada tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Esports 2022. Di mana ia ingin setidaknya dua sampai tiga emas bisa diperoleh, dari enam nomor pertandingan.
"Tentunya kita harus menyiapkan segala sesuatunya terkait atlet, pelatih dan official. Maka dengan demikian kita akan dipercaya ke depannya dan kita menargetkan dari enam ini, dua atau tiga kita bisa mendapatkan emas," kata Bambang.
Sedikit informasi, bahwa PBESI sendiri sudah melakukan kordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, demi kesuksesan dari acara Kejuaraan Dunia Esports 2022. Seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Koordinasi juga dilakukan dengan berbagai organisasi dan komunitas esports nasional. Untuk menentukan berbagai kebutuhan serta kepentingan fundamental.
Mulai dari pemilihan game yang akan dipertandingkan, kesiapan lokasi dan akomodasi, serta hal paling kritikal adalah penyiapan infrastruktur jaringan, untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan kejuaraan.
(hps/fay)