Take-Two Interactive mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Zynga, pengembang berbagai game mobile seperti FarmVille senilai USD 12,7 miliar, atau sekitar Rp 181 triliun.
Ini adalah salah satu akuisisi dengan nilai terbesar dalam sejarah video game. Perbandingannya, Microsoft 'hanya' mengeluarkan uang sebesar USD 7,5 miliar saat mereka mengakuisisi Bethesda Softworks, salah satu pengembang besar untuk game PC dan konsol.
Bahkan akuisisi pengembang Clash of Clans Supercell oleh Tencent nilainya pun 'hanya' USD 8,6 miliar. Lalu apa yang dicari oleh publisher GTA V itu di Zynga? Tentu potensi meningkatkan keuntungan mereka dari ranah game mobile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zynga punya portfolio game mobile yang lengkap, sebut saja FarmVille, Words With Friends, dan High Hells. Game-game tersebut akan menambah portfolio game mobile Take-Two yang saat ini sudah ada, seperti Dragon City, Monster Legends, Two Dots, dan WWE Supercard.
Baca juga: 12 Game Terburuk yang Rilis Tahun 2021 |
"Akuisisi ini akan mendiversifikasi bisnis kami secara signifikan dan juga memperkuat posisi kepemimpinan kami di (game) mobile, yang merupakan segmen dengan pertumbuhan paling cepat di industri hiburan interaktif," ujar CEO Take-Two Strauss Zelnick.
Namun tentu tak cuma itu yang didapat oleh Take-Two dari akuisisi ini. Mereka tentu juga bisa menambah --atau tepatnya memanfaatkan -- keahlian Zynga untuk mengeruk keuntungan besar dari game ringan dan gratis di platform mobile.
Pasalnya, game mobile ini beberapa tahun belakangan adalah salah satu industri yang sangat menghasilkan. Sebut saja PUBG Mobile, yang menjadi game mobile dengan pemasukan terbesar pada November 2021, dengan pemasukan mendekati USD 254 juta.
Pokemon Go pun begitu, selama lima tahun mereka menghasilkan pemasukan lebih dari USD 5 miliar. Sementara studio game milik Tencent (salah satu gamenya adalah COD: Mobile) menghasilkan USD 10 miliar selama 2020.
Karena itulah, banyak publisher game 'tradisional' beberapa tahun belakangan sibuk mengakuisisi pengembang game mobile. Misalnya Take-Two yang sebelumnya mengakuisisi Nordeus (pengembang game Top Eleven Football Manager), juga Electronic Arts yang mengakuisisi Glu Mobile dan Playdemic, serta masih banyak lagi.
Baca juga: Nintendo Switch Pro 4K, Bakal Ada Nggak Sih? |
(asj/afr)