Head of Esports Newzoo, Hugo Tristao, mengungkapkan sebuah fakta terkait eksistensi esports di Asia Tenggara (SEA). Indonesia pun, menjadi negara dengan pasar terbesar.
Masuk dalam kategori Top Six Market, RI berada di posisi pertama dengan penikmat esports hingga 17 juta orang. Diikuti oleh Vietnam, dengan jumlah 8,1 juta, Filipina 6,7 juta, Thailand 4,3 juta, Malaysia 4,1 juta dan terakhir Singapura 700 ribu.
Orang-orang tersebut, termasuk penggemar dan pemain yang langsung berkecimpung di ekosistem ini. Menurut Tristao, Asia Tenggara sendiri menjadi tempat berkembangnya game seluler, di mana persentasenya mencapai 82% dari total populasi gamer di SEA, dikutip detikINET dari diskusi online bertajuk Games & Esports: Bona Fide Sports yang digelar oleh Tencent dan Newzoo, Kamis (29/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau anda bandingkan angka-angkanya dengan para pemain game di PC, akan semakin jelas, bahwa Asia Tenggara telah menjadi kawasan yang mengutamakan mobile sebagai device-nya," kata Tristao.
Ia juga membeberkan melalui presentasinya, yang mana persentase gamer PC berada di bawah pemain game mobile, yakni 73%. Salah satu alasannya, yaitu karena hadirnya jaringan terbaru 5G yang semakin memudahkan penggemar, untuk memainkan mode online.
Tristao menambahkan, bahwa esports merupakan ekosistem yang terus bertumbuh dan memiliki jalurnya sendiri untuk berkembang. Ini adalah sport digital pertama yang dapat mengeksplorasi dan memanfaatkan peluang yang ada.
"Pada 2020, saat terjadi pandemi, sebagai efeknya dalam industri esports, dan ini hanya minimum, yang mana malah membawa nilai pasar lebih dari USD 1 miiliar (sekitar Rp 14,4 triliun)," ungkap Tristao.
Kepala Bagian Esports Newzoo ini, memprediksi jumlahnya akan terus meningkat, mengingat atensi media dan masyarakat menjadi lebih besar. Meskipun membutuhkan waktu, akan tetapi, bisa dipastikan ini akan meningkat pada tahun 2021.
(hps/fay)