Hasil akhir musik gamelan untuk game yang keren banget
Rekaman jarak jauh menjadi solusi yang diambil Dewa Berata dan Jason Gallaty. Sebabnya, jika Dewa Berata mengerjakan garapan tersebut di AS, dia mengaku bakal sulit untuk mendapatkan musisi. Meskipun di sana ada grup Gamelan Sekar Jaya untuk musik Bali, tetapi tidak boleh terjun begitu saja karena harus ada penyesuaian waktu.
"Itu kesulitannya. Selama COVID-19 ini itu dah sulitnya. Saya sempat pulang (ke Bali) tahun lalu, di sini dua bulan tahun lalu, dapat juga recording sedikit, saya pakai dua (sampai) tiga orang mucisian untuk memenuhi permintaannya dia (Jason Gallaty). Challenge-nya di sana di dalam bekerja itu butuh duduk bersama. Waktu mulai COVID-19 sudah sulit sekali. Itu challenge yang saya dapatkan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi pandemi ini memaksa ada evaluasi rekaman musik dari jarak jauh. Dewa Berata membuat musik tersebut di Bali kemudian dikirim ke Jason Gallaty di Amerika Serikat. Jason kemudian melakukan penggabungan musik tersebut dengan musik klasik barat. Hasil mix music tersebut kemudian dikirim lagi ke Dewa Berata. Begitu terus dilakukan hingga musik dianggap sudah bagus.
"Ya masih lancar lah selama ini tidak ada sampai menyetop karya kita," kata pria asal Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali itu.
Seperti apa hasil akhirnya? Keren banget, detikers. Yuk dengarkan langsung musik gamelan Bali yang ada di game Kena: Bridge of Spirits.