Antusiasme gamer terhadap hadirnya PlayStation 5 atau PS5 ditengarai amat tinggi. Salah satu buktinya, konsol game dari Sony itu sudah habis stoknya bahkan sebelum dipasarkan di negara asalnya.
Sony Interactive Entertainment Japan telah menyatakan bahwa tidak ada lagi PS5 tersedia pada saat hari pertama penjualan di Negeri Sakura karena sudah habis dipesan. Penerus PS4 itu akan mulai dipasarkan di Negeri Sakura pada tanggal 12 November.
"Lantaran ketertarikan yang tinggi dan banyaknya pemesanan dari para user, maka unit PS5 di hari peluncuran sudah ludes," demikian pernyataan Sony yang dikutip detikINET dari Games Radar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jepang, Sony menerapkan sistem lotere dalam pemesanan PS5, terkhusus di masa-masa awal di mana minat pada PS5 membludak. Jadi siapa yang terpilih dalam pengundian, baru bisa memesan dan membeli PS5.
Di sisi lain, seperti halnya di negara-negara lainnya, Sony juga tidak akan mengadakan event fisik penjualan perdana PS5 lantaran masih dalam masa pandemi Corona. Konsumen pun diharapkan membeli PS5 secara online sehingga lebih praktis dan juga lebih aman.
"Karena masih ada kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus, kami tidak berencana menggelar event atau menjual PS5 di toko pada saat peluncuran demi keamanan konsumen, retail dan para staff," sebut Sony.
Sony sudah memasang target tinggi terhadap penjualan PS5. Baru-baru ini, bos PlayStation Jim Ryan meyakini penjualan PS5 dalam kurun waktu 4 bulan pertama bakal melampaui jumlah penjualan PS4.
Untuk tujuan jangka panjang, Sony ingin agar PS5 dapat terjual lebih dari 100 juta unit sebelum hadirnya konsol generasi selanjutnya. Konsol Sony memang biasanya dapat melampaui jumlah tersebut dengan perkecualian PS3 yang 'hanya' laku 87,4 juta unit.
Baca juga: Wujud Nyata PS5, Futuristis Tapi Gambot |
(fyk/afr)