Di saat pandemi COVID-19 melanda dunia hingga diberlakukannya aturan pembatasan hingga lockdown ternyata menjadi keuntungan besar bagi industri game mobile online di mana pada kuartal pertama 2020 mengalami pelonjakan.
Menurut data Sensor Tower dilaporkan bahwa pendapatan game online untuk kuartal kedua 2020 meningkat 10,3 persen dibandingkan dengan kuartal pertama dan PUBG pun kembali menjadi game terlaris di seluruh dunia.
Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa para gamer melakukan pengeluaran belanja dalam game meningkat menjadi 6,7 persen dari kuartal sebelumnya dan telah mencapai USD 17,5 juta dengan peningkatan 16 persen dari tahun sebelumnya di 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Nvidia Siap Akuisisi ARM, Berapa Nilainya? |
Dilansir detikINET dari Gizchina, PUBG Mobile telah menutup kuartal kedua 2020 dengan rekor angka USD 621 juta. Meskipun angka ini turun dibandingkan kuartal pertama 2020 dengan mencpai total USD 674 juta, namun PUBG menduduki nomor satu di kuartal kedua top-grossing Q2 2020.
Untuk di App Store Apple, PUBG menempati posisi kedua dan di Google Store Android di urutan kesepuluh. Game ini sering dituduh membuat pemainnya kecanduan, namun data tersebut menunjukkan bawa tidak ada tindakan bahwa Tencent akan menghentikan game ini setidaknya dalam waktu dekat.
![]() |
Baca juga: Intip Keseruan di Baparekraf Game Prime 2020 |
Didistribusikan oleh permainan Tencent dari Cina, PUBG telah mendapatkan banyak popularitas di banyak negara seperti Amerika Serikat. Hal ini pun mengalahkan salah satu pesaingnya yang paling populer yakni Fortnite yang menduduki posisi keenam di App Store.
Semua itu terlepas dari peningkatan pendapatan QoQ (quarter over quarter) 110,7 persen. Selain itu, PUBG melihat pendapatan puncak sebesar USD 270 juta pada bulan Maret 2020 di mana waktu yang sama saat China mencabut status lockdown.
(jsn/fay)