Hal inilah yang coba dimasyarakatkan oleh para pecinta board game di ajang Popcon Asia 2015 yang berlangsung 7-9 Agustus di Jakarta Convention Center.
Ya, industri kreatif tak harus selaku terkait dunia digital. Kenyataannya, Popcon Asia 2015 juga menjadi berkumpulnya sekolompok orang pecinta board game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan kami mendirikan booth ini adalah untuk mewadahi berbagai macam komunitas dan para pemilik toko board game di Jakarta," ujar Galih dari Arkanum ketika ditemui detikINET di Popcon Asia 2015, Jakarta Conventional Center, Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Tak hanya itu, selama tiga hari ke depan Galih dan teman-teman akan mengadakan workshop, dimana pengunjung Popcon Asia 2015 bisa mengikutinya secara gratis. "Tujuannya sih lebih ke arah edukasi, dimana kami mengajari mereka-mereka yang belum paham dan tertarik untuk mencoba board game ini," papar Galih.
Meski masih terdengar asing, namun jenis permainan ini di Indonesia memiliki pangsa pasar tersendiri yang menurut Galih cukup besar dan mulai berkembang dari tahun ke tahun.
"Industri board game ini sendiri bisa dibilang sedang dalam tahap pertumbuhan. Dari gamernya, dari sisi art-nya sendiri pun kita sudah gak kalah lah dengan orang luar," papar Galih.
Pertumbuhan ini didorong tak lain karena saat ini untuk mendapatkan board game tidak sesulit 5-10 tahun ke belakang. "Selain sudah gampang, harganya sekarang sudah mulai murah. Banyak bermunculan cafe-cafe yang menyewakan. Bedalah dengan awal tahun 2000-an dulu," ungkapnya.
Terakhir Galih pun berharap agar industri board game di Indonesia bisa berkembang jauh lebih baik lagi. "Kalau bisa sih makin ramai pemainnya. Tak hanya gamer, produsennya juga makin ramai," pungkasnya.
(ash/ash)