Foto yang terlihat seperti tiga dimensi (3D Look) banyak diinginkan oleh fotografer. Banyak yang memperdebatkan kamera dan lensa tertentu lebih mampu menghasilkan hasil foto yang terlihat berdimensi daripada yang lainnya.
Pada umumnya, kita senang melihat foto yang terlihat berdimensi seperti dunia yang kita lihat. Meskipun foto/gambar hanya berwujud dua dimensi (panjang x lebar) tapi dengan teknik dan pemilihan foto tertentu kita bisa menghasilkan foto yang memiliki kesan tiga dimensi.
Dan kabar baiknya pilihan kamera lensa dengan harga tinggi bukan satu-satunya cara membuat foto yang berdimensi. Ada tiga faktor yang menentukan bagaimana membuat foto yang berdimensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Arah Pencahayaan
Pencahayaan dari depan subjek foto akan menghasilkan gambar yang datar karena keseluruhan subjeknya terang merata. Tanpa bayangan, sulit untuk membayangkan dimensi dari subjek. Pencahayaan dari sisi atau belakang subjek menghasilkan gambar yang terlihat lebih berdimensi karena bayangan yang terbentuk akan memberikan petunjuk tentang bagaimana bentuk subjek.
![]() |
2. Sudut pengambilan
Posisi kamera dan sudut lensa ke subjek juga menentukan, misalnya untuk fotografi makanan. Posisi kamera dari atas membuat semua subjek yang di bawahnya terlihat datar, makanya sering disebut juga komposisi flat lay. Untuk membuat foto yang berdimensi, kita bisa coba tempatkan kamera di sudut normal sekitar 45Β° seperti kita melihat makanan di atas meja makan.
Jarak subjek ke latar belakang dan jenis background yang digunakan juga menentukan. Jika terlalu dekat akan terlihat flat, maka itu untuk membuat foto yang lebih terlihat berdimensi, jauhkan subjek dari background atau tempatkan beberapa props (properti) dengan jarak yang berbeda-beda sehingga memberikan kesan dimensi.
![]() |
3. Kamera dan Lensa
Lensa yang dianggap mampu menghasilkan foto yang berdimensi adalah lensa yang punya karakter yang sangat tajam dan kontras di bagian yang fokus, dan latar belakang yang sangat mulus blur-nya (Creamy bokeh). Jika kita melihat bagian yang fokus sangat tajam, dan yang di depan atau belakangnya secara gradual menjadi blur, maka otak kita akan mendapatkan petunjuk jarak dan dimensi. Sedangkan jika dalam foto semuanya tajam maksimal, maka foto akan terkesan datar atau dua dimensi.
Terakhir, kamera dengan image sensor besar akan lebih mudah membuat latar belakang tajam dibandingkan dengan kamera dengan sensor kecil seperti ponsel atau kamera pocket. Alasan utamanya karena dengan kamera sensor besar, jarak fokal lensanya relatif lebih panjang daripada yang kecil sehingga ruang tajam (depth of field) akan tipis.
Jadi ukuran sensor kamera secara tidak langsung memudahkan untuk membuat foto yang terlihat lebih berdimensi. Semoga artikel ini bisa menjelaskan apa yang biasanya dimaksud dengan misteri 3D look dan ternyata tidak selalu harus menggunakan lensa atau kamera tertentu.
![]() |
![]() |
(jsn/jsn)