Setelah X100V menjadi sangat populer dan stoknya selalu habis, kini Fujifilm merilis kamera penerusnya: X100VI.
X100V adalah kamera yang sangat populer setelah viral di TikTok. Stok kamera mirrorless bergaya rangefinder ini selalu habis di toko-toko, dan bahkan harga bekasnya pun meroket.
Penerus kamera tersebut bernama X100VI, dan punya tampilan yang nyaris sama namun tentu dengan sejumlah peningkatan di sisi spesifikasinya. Namun peningkatan tersebut diiringi dengan melonjaknya harga kamera tersebut, yaitu naik USD 200 dibanding pendahulunya, menjadi USD 1.599.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga setinggi itu membuatnya nyaris semahal X-T5. Namun tentunya dua seri tersebut punya posisi yang berbeda di pasaran. Pasalnya X-T5 adalah kamera mirrorless interchangeable lens, sementara X100VI adalah kamera mirrorless yang lensanya tak bisa diganti, yaitu lensa 23mm f/2 (setara 35mm di full frame).
Peningkatan dibanding pendahulunya antara lain ada di bagian sensor 40MP dan in body image stabilization, yang bisa mengkompensasi getaran hingga enam stop, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (21/2/2024).
Tapi, banyak juga bagian yang tidak diperbarui. Misalnya jenis kartu memori yang didukung hanya SD card UHS-1, yang sudah sangat ketinggalan untuk kamera seharga ini. Baterainya pun masih sama seperti X100V, bukan model baterai baru yang banyak dipakai di kamera Fujifilm lebih baru.
Namun mungkin pemilihan jenis baterai lama itu dilakukan untuk mempertahankan bentuk retro X100VI. Meski mungkin untuk kebanyakan pengguna ini artinya harus membawa baterai cadangan saat sedang memotret.
Layar belakang dan electronic viewfinder juga punya resolusi yang sama, yaitu 3,69 juta dan 1,62 juta titik. Oh ya, fitur filter neutral density (ND) internal empat stop juga dipertahankan dari X100V.
Untungnya pembaruan di sisi sensor dan prosesor gambar cukup signifikan. Bahkan, X-Processor 5 yang dipakai ini hampir dua kali lebih kencang dibanding prosesor gambar di X100V.
Ada juga pembaruan algoritma autofokus baru untuk mendeteksi objek, yang kemampuannya lebih tinggi. Ada juga simulasi film baru bernama Reala Ace yang sebelumnya hanya tersedia secara eksklusif di jajaran kamera medium format Fujifilm.
X100VI juga sudah masuk jajaran kamera Fujifilm yang diproduksi di China, bukan di Jepang seperti seri-seri sebelumnya. Perubahan lokasi manufakturnya ini membuat Fujfilm bisa memproduksi X100VI lebih banyak, dan -- semestinya -- tak langka di pasaran.
Kamera yang tersedia dalam pilihan warna hitam dan silver ini mulai dijual pada awal Maret. Ada juga versi eksklusif yang dijual terbatas, yang mempunyai logo Fujifilm awal pada tahun 1934 yang dijual dengan harga USD 1.999.
(asj/asj)