Internet jadi 'Urat Nadi' di Puskesmas Pengaron
Hide Ads

Spesial Feature Bakti Kominfo

Internet jadi 'Urat Nadi' di Puskesmas Pengaron

Rachman Haryanto - detikInet
Jumat, 15 Des 2023 23:05 WIB

Pengaron - Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Kini, dengan hadirnya Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo desa tersebut bisa menikmati akses internet dan indahnya dunia luar.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Desa yang berada di dataran tinggi pegunungan itu memang aksesnya cukup sulit dijangkau. Begitu juga untuk layanan kesehatan yang sangat membutuhkan akses internet.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Padahal, kini hampir semua aspek kehidupan membutuhkan koneksi internet, tak terkecuali unit pelayanan kesehatan seperti Puskesmas Pengaron, Kabupaten Banjar ini.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Di puskesmas ini koneksi internet menjadi penting dan salah satu fungsinya adalah untuk pengisian data pasien BPJS, termasuk masalah perujukannya. Data ini harus diisi secara online agar lebih mudah dipantau.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Dengan adanya pemanfaatan internet, hal yang dulunya sulit kini menjadi semakin mudah. Apalagi untuk kegiatan pelaporan secara online seperti pengisian entry data untuk data pasien BPJS dan perujukannya kini bisa dimudahkan dengan cara online.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Dengan hadirnya koneksi internet di Puskesmas ini, pasien yang datang cukup membawa KTP karena NIK-nya bisa disamakan dengan nomor BPJS.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Kondisi Puskesmas Pengaron ini sebelum menjadi penerima manfaat layanan Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo, Mereka harus menggunakan kuota internet pribadi untuk mengakses internet.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Karena itulah pihak Puskesmas Pengaron mengaku sangat beryukur dengan kehadiran koneksi internet dari Bakti Kominfo yang bisa mengurangi biaya pembelian kuota internet. Tak hanya untuk petugas, masyarakat umum disekitar atau yang sedang berobat juga bisa memanfaatkannya secara gratis.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Salah satu dokter sedang menginput data pasien yang baru saja selesai berobat dengannya untuk dilaporkan secara online. Internet menjadi 'urat nadi' Puskesmas Pengaron, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Foto: Rachman_punyaFOTOPenerima manfaat internet seperti Puskemas Pengaron inilah yang nantinya akan dilayani oleh Satelit Republik Indonesia (Satria-1) apabila sudah beroperasi. Satria-1 mempunyai bandwidth sebesar 150Gbps yang akan disebar ke 37 ribu titik penerima manfaat.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.

Hadirnya Satria-1 tentunya akan mendukung kegiatan pelatihan, percepatan pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, memberikan informasi Puskesmas dan RSUD, serta membantu pengawasan TNI dan Polri di daerah. Terlebih Satria-1 ditargetkan akan mulai beroperasi pada triwulan IV 2023 dengan masa tugas hingga 15 tahun.

Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
Puskesmas Pengaron yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota Banjarbaru masih bisa dikatakan terisolir. Bagaimana tidak, akses internet disana terbilang cukup langka dan susah.
(/)