Robot Exoskeleton Canggih, Anak Lumpuh Bisa Jalan Sendiri

David Zabala (C), an 8-year-old boy with cerebral palsy, is assisted by physical therapists during a rehabilitation session with the robotic exoskeleton Atlas 2030 at the Association for People with Cerebral Palsy (APAC) in Mexico City on October 18, 2022. - The Atlas 2030 pediatric exoskeleton, which won its creator, Spanish Elena García Armada, the 2022 European Inventor award, has been in use in Mexico since October, thanks to the efforts of the Association for People with Cerebral Palsy (APAC), a private organisation founded in 1970. (Photo by CLAUDIO CRUZ / AFP) (Photo by CLAUDIO CRUZ/AFP via Getty Images)

David Zabala, anak laki-laki berusia 8 tahun dengan Cerebral Palsy, dibantu oleh ahli terapi fisik selama sesi rehabilitasi dengan robot exoskeleton Atlas 2030 di Association for People with Cerebral Palsy (APAC) di Mexico City, Meksiko, Selasa (18/10/2022).

Sebuah organisasi swasta yang didirikan pada tahun 1970, Association for People with Cerebral Palsy (APAC), berupaya membantu pemulihan anak dengan Cerebral Palsy. Kali ini mereka menggunakan kerangka robot yang dinamakan Atlas 2030.

Eksoskeleton pediatrik Atlas 2030 ini diciptakan oleh Elena García Armada dari Spanyol.

Elena memenangkan penghargaan Penemu Eropa 2022 usai menciptakan kerangka robot ini.

Anak-anak yang menggunakannya bisa berdiri dan berjalan selama masa terapi.

Guadalupe Maldonado, direktur Asosiasi Orang dengan Cerebral Palsy Meksiko, mengatakan Atlas 2030 itu bermanfaat bagi penguatan otot, perbaikan sistem pencernaan dan pernapasan, dan tentunya peningkatan suasana mood.