Maraknya live streaming muncul di laman FYP TikTok yang besar dipengaruhi oleh algoritma tentu tidak terasa asing meskipun brand tersebut tidak berada di list following. Selayaknya konten pada umumnya, live streaming membutuhkan bantuan algoritma agar bisa 'tersebar' ke berbagai pengguna TikTok.
Tak hanya menawarkan pengalaman yang lebih interaktif antara brand dengan audiens, live streaming juga memberi kesempatan bagi brand untuk menampilkan produk secara lebih menarik dan real-time, sehingga, wajar saja metode live streaming masih menjadi salah satu cara terbaik bagi brand untuk berinteraksi langsung dengan audiensnya.
Akan tetapi, meskipun live streaming memiliki potensi besar, tidak semua sesi live streaming berhasil mencapai hasil yang diinginkan. Berikut penjelasan mengapa algoritma menjadi fondasi penting pada live streaming TikTok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Algoritma TikTok: Memilih Konten yang Paling Relevan
Algoritma TikTok bekerja dengan cara menilai interaksi yang terjadi selama sesi live. Faktor-faktor seperti komentar, likes, share, serta durasi tonton menjadi indikator apakah konten tersebut menarik dan relevan bagi audiens. Ketika audiens berinteraksi dengan konten Anda, algoritma TikTok menganggap itu sebagai sinyal positif dan meningkatkan eksposur konten Anda kepada lebih banyak pengguna.
Dengan kata lain, TikTok tidak hanya mengandalkan jumlah follower untuk menentukan seberapa luas konten akan tersebar, tetapi juga engagement yang tercipta selama live streaming. Semakin banyak penonton yang terlibat, semakin besar peluang sesi live Anda untuk dipromosikan ke audiens yang lebih luas dan lebih tertarget.
Untuk itu, brand perlu memahami bahwa bukan hanya konten yang menarik yang akan mencapai audiens yang lebih banyak, tetapi juga keterlibatan secara aktif yang terjadi selama sesi live akan berperan besar dalam keberhasilan live streaming.
Foto: Istimewa |
TikTok Hadirkan Cara Hindari Konten yang Monoton
TikTok mendorong LiveStream Content Diversification. Cara ini memungkinkan kreator dan brand tidak hanya disarankan untuk membuat konten live yang terfokus pada penjualan produk saja, tetapi juga untuk menyajikan berbagai jenis konten yang bisa menjaga audiens tetap tertarik. Dengan memperkenalkan variasi dalam live streaming seperti Q&A, cerita di balik produk, atau bahkan game atau giveaway agar penonton bisa lebih terlibat dan bertahan lebih lama.
Variasi konten ini tidak hanya menjaga penonton lebih lama, tetapi juga memberi sinyal positif kepada algoritma TikTok. Konten yang lebih beragam dan interaktif memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian lebih banyak penonton dan memperpanjang durasi tonton.
TikTok juga meluncurkan beberapa campaign kreatif yang mendukung kreator dan brand untuk lebih berkreasi dalam sesi live mereka. Berikut adalah tiga campaign utama TikTok yang dapat digunakan brand untuk meningkatkan engagement dan menjaga live streaming tetap menarik:
1. TVC Diversity Innovation
Campaign ini memberikan materi TVC yang bisa diolah kembali oleh kreator untuk menciptakan konten live yang lebih beragam. Variasi konten ini tidak hanya membantu mempertahankan perhatian penonton, tetapi juga meningkatkan engagement dan durasi menonton. Algoritma TikTok akan lebih memperkenalkan konten ini kepada audiens yang relevan.
2. Boss is Coming Campaign
Promo besar memang menarik. Tapi, kehadiran CEO atau founder brand sebagai host dalam live streaming justru bisa lebih menarik karena bisa memunculkan rasa kepercayaan yang lebih dari audiens. Tidak hanya itu, tampilnya boss di sesi live streaming memberikan rasa yang dekat kepada audiens dan rasa yang lebih personal sebab terasa seperti dilayani langsung oleh pemilik perusahaan tersebut secara online.
3. Christmas Thematic Campaign
TikTok memperkenalkan Christmas Thematic Campaign untuk membantu brand memanfaatkan semangat Natal dalam sesi live streaming. Kampanye ini mendorong brand untuk menggunakan elemen-elemen visual khas Natal seperti dekorasi dan kostum untuk menciptakan suasana yang lebih dekat dengan audiens. Menggunakan tema Natal dalam sesi live memungkinkan brand untuk menyajikan experience yang lebih relevan dan menarik bagi penonton.
Live streaming dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk membangun hubungan dengan audiens, tetapi hanya jika dilakukan dengan strategi yang tepat. TikTok menunjukkan bahwa diversifikasi konten dan engagement aktif adalah kunci agar sesi live tidak hanya menarik, tetapi juga berhasil meningkatkan jangkauan dan keterlibatan audiens.
Dengan memahami bagaimana algoritma TikTok bekerja untuk mendistribusikan konten yang menarik dan relevan, brand dapat memanfaatkan live streaming untuk meningkatkan penonton, mempertahankan perhatian, dan memperkuat hubungan dengan audiens.
Kreator dan brand yang mampu berkreasi dengan konten yang beragam dan interaktif memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan visibilitas dan mencapai hasil yang lebih baik. Untuk mengetahui lebih lanjut, tonton langsung tayangan TikTok LIVE Diversity: Tarik Penonton, Jualan Laris Manis.
(anl/ega)
