Pemerintah mengimbau work from anywhere (WFA) untuk ASN dan pegawai swasta pada 29-31 Desember 2025. Tanggapannya macam-macam.
Keputusan pemerintah ini dimaksudkan untuk menggerakkan mobilitas dan konsumsi masyarakat selama periode tersebut. Langkah ini ditanggapi beragam oleh publik.
Reaksi netizen Indonesia ada yang setuju, ada yang netral tapi ada yang protes juga. Beberapa warganet ada yang bilang tanggung terkait dengan periode waktunya atau statusnya. Seperti dilihat dari lini masa X.com, Jumat (19/12/2025) inilah beberapa komentar mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat PNS kantoran WFA WFH itu ya sama dengan libur π€£," celetuk @ArchyStr***.
"Kenapa tgl 2 Januari 2026 gak sekalian diliburkan @prabowo padahal tgl 3 nya kan hari sabtu," tanya @doky***.
"WFA itu laptop sama hape suruh standby," ucap @adepwardani.
"WFA di akhir tahun? Ujung-ujungnya malah nggak bisa libur tenang karena kerjaan nempel terus. π© Belum lagi nasib buruh pabrik yang nggak mungkin remote. π," kata @Arneta***.
"Dalam WFA apa yg dikerjakan ya ? Hai pemerintah kalau PNS mau libur ya liburkan saja ngak usah pakai cara WFA segala...," protes @WawanRuhay***.
Sebelumnya, usulan WFA ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sidang Kabinet di Istana Negara pada Senin (15/12). Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengmbau perusahaan swasta memperbolehkan karyawannya WFA pada 29-31 Desember 2025.
"Pelaksanaan flexible working arrangement atau juga WFA dilakukan pada 29-31 Desember 2025, tentu dengan memperhatikan kebutuhan perusahaan atau industri," terang Yassierli saat ditemui di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Kamis (18/12).
Lebih lanjut, Yassierli menekankan bahwa kebijakan WFA untuk pegawai swasta tidak boleh dihitung sebagai cuti tahunan. Dengan demikian, perusahaan dilarang mengurangi jatah cuti tahunan pekerja jika menerapkan sistem WFA selama periode libur Nataru.
(fay/fyk)