Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Taiwan Beli Senjata Canggih AS Rp 185 Triliun, China Marah

Taiwan Beli Senjata Canggih AS Rp 185 Triliun, China Marah


Fino Yurio Kristo - detikInet

Amerika Serikat mengirimkan senjata canggih untuk memperkuat Ukraina melawan Rusia. Salah satu senjata yang dikirim adalah sistem roket canggih M142 HIMARS.
Rudal HIMARS. Foto: AFP/Fadel Senna
Jakarta -

Amerika Serikat dan Taiwan telah mengumumkan paket senjata senilai USD 11,1 miliar (Rp 185 triliun) yang jika terealisasi, akan menjadi salah satu penjualan militer terbesar Washington ke pulau tersebut.

Kesepakatan ini mencakup delapan pembelian terpisah persenjataan canggih yang meliputi sistem roket HIMARS, rudal anti-tank, rudal anti-lapis baja, drone bunuh diri (loitering munitions), howitzer, perangkat lunak militer, dan suku cadang untuk peralatan lainnya.

HIMARS misalnya, akan sangat memperkuat militer Taiwan. HIMARS ini dapat menembak sampai 150 kilometer, mudah dipindahkan dan dapat dioperasikan hanya oleh 8 tentara. Kelebihan besar lainnya, sistem pemandu GPS membuatnya diklaim sangat akurat dalam menembak sasaran dan daya rusaknya signifikan, mirip dengan bombardir dari udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China langsung bereaksi menentang dan mengutuk keras langkah tersebut. "Upaya AS menggunakan kekuatan untuk mendukung kemerdekaan Taiwan hanya akan menjadi bumerang, dan upayanya membendung China dengan memanfaatkan Taiwan sama sekali takkan berhasil," ujar jubir Kemenlu China, Guo Jiakun yang dikutip detikINET dari Taiwan.

ADVERTISEMENT

Taiwan telah meningkatkan pembelian militer dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya tekanan dari Beijing. Pesawat dan kapal China hampir setiap hari hadir di sekitar Taiwan, disertai latihan militer skala besar secara rutin. "AS terus membantu Taiwan dalam menjaga kemampuan pertahanan diri yang memadai," cetus Kementerian Pertahanan Taiwan.

Washington menjalin hubungan tidak resmi yang erat dengan Taiwan dan terikat hukum untuk menjual senjata ke pulau tersebut demi pertahanan dirinya. Jumlah total kesepakatan senjata AS ini menjadikannya yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir bagi pulau itu.

Kesepakatan ini masih memerlukan persetujuan kongres, namun Taiwan biasanya mendapat dukungan bipartisan di Kongres AS. Kemenhan Taiwan mengatakan senjata tersebut akan dibayar sebagai bagian dari anggaran pertahanan khusus bersejarah senilai USD 40 miliar. Anggaran ini diusulkan Presiden Lai Ching-te namun belum mendapatkan persetujuan di legislatif Taiwan.

Anggaran tersebut berfokus pada pengadaan artileri presisi, rudal serangan presisi jarak jauh, pertahanan udara, rudal anti balistik dan anti lapis baja, drone dan sistem anti-drone, sistem bertenaga AI, serta senjata yang dikembangkan bersama oleh AS dan Taiwan.




(fyk/fay)
TAGS







Hide Ads