×
Ad

Tepis Prediksi Kiamat Pekerjaan, Bos Nvidia: AI Buka Industri Baru

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 07 Des 2025 10:00 WIB
Foto: Global Times
Jakarta -

CEO Nvidia, Jensen Huang, lebih optimis dari mereka yang memprediksi AI akan memusnahkan pekerjaan manusia. Dalam perbincangan soal AI di podcast The Joe Rogan Experience, Huang merujuk pada prediksi tahun 2016 oleh Geoffrey Hinton, ilmuwan komputer dan mantan wakil presiden Google yang dikenal sebagai Bapak AI.

Saat itu, Hinton mengatakan bahwa orang-orang harus berhenti belajar menjadi radiolog karena, dalam lima tahun, AI akan lebih baik daripada manusia dalam pengenalan gambar.

"Namun, ironisnya, jumlah radiolog justru bertambah. Hari ini, hampir setiap radiolog menggunakan AI dalam beberapa cara," kata Huang yang dikutip detikINET dari CNBC. Dengan kata lain, manusia dengan harta USD 159 miliar atau Rp 2.600 triliun itu menilai ramalan Hinton salah.

Menurut Huang, untuk memahami dampak AI terhadap pekerjaan, orang harus kembali pada apa tujuan dari sebuah pekerjaan. "Tujuan radiolog adalah mendiagnosis penyakit, bukan mengamati gambar. Mengamati gambar hanyalah tugas untuk mendukung diagnosis penyakit," lanjutnya.

Karena AI membuat pengamatan gambar menjadi lebih cepat dan presisi, radiolog mampu melakukan lebih banyak tes, yang pada gilirannya berarti rumah sakit memiliki lebih banyak pasien. "Ketika kondisi ekonomi lebih baik, mereka mempekerjakan lebih banyak radiolog," tambahnya.

Studi oleh American College of Radiology memprediksi jumlah radiolog di Amerika akan tumbuh hingga 40% antara tahun 2023 dan 2055. Bulan Maret, New York Times mengulas kembali prediksi Hinton. Media tersebut melaporkan Hinton mengklarifikasi ia tidak berbicara murni tentang analisis gambar dan bahwa ia salah soal waktunya tapi tidak salah soal arah perkembangan AI.

"Anda takkan kehilangan pekerjaan karena AI, tetapi Anda akan kehilangan pekerjaan kepada seseorang yang menggunakan AI," cetus Huang di bulan Mei. Ia juga menepis prediksi CEO Anthropic, Dario Amodei, yang mengatakan bahwa 50% pekerjaan tingkat pemula akan musnah seiring semakin canggihnya kemampuan AI.

Huang mengakui beberapa pekerjaan yang lebih mudah diotomatisasi akan hilang, tapi kemungkinan akan menciptakan industri baru. "Saya sangat antusias dengan robot yang sedang dikerjakan Elon (Musk). Itu masih beberapa tahun lagi. Saat terjadi, akan ada industri baru yang berisi teknisi dan orang-orang yang harus memproduksi robot tersebut," katanya.

"Anda akan memiliki seluruh industri pakaian untuk robot. Anda akan memiliki mekanik untuk robot. Dan orang-orang datang untuk merawat robot Anda," tambahnya.



Simak Video "Video: Elon Musk-Jensen Huang akan Bangun Pusat Data AI di Arab Saudi"

(fyk/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork