Sebuah jet latihan militer F-7 BGI Angkatan Udara Bangladesh jatuh di kampus Sekolah dan Perguruan Tinggi Milestone di lingkungan Uttara, Dhaka, pada Senin, 21 Juli 2025, mengubah hari sekolah biasa menjadi tragedi mengerikan. Insiden ini merenggut sedikitnya 19 nyawa, dengan lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak, dirawat di rumah sakit akibat luka bakar parah.
Berikut spesifikasi teknis jet F-7 BGI dan kronologi kecelakaan yang mengejutkan ini:
Spesifikasi Teknis F-7 BGI
F-7 BGI, yang merupakan varian dari Chengdu J-7 buatan Chengdu Aircraft Corporation China, adalah pesawat tempur ringan multiperan berbasis desain MiG-21 era Soviet. Varian ini dirancang khusus untuk Angkatan Udara Bangladesh dan mulai beroperasi pada 2013, dengan tambahan pengiriman pada 2022.
Bangladesh mengoperasikan 16 unit F-7 BGI untuk misi pelatihan dan pertahanan udara. Berikut spesifikasi utamanya:
- Desain dan Peran: Pesawat pencegat segala cuaca dengan sayap delta, mampu menjalankan misi udara-ke-udara, udara-ke-darat, pelatihan, dan patroli wilayah. F-7 BGI dikenal lincah dengan kemampuan supersonik dan pendakian cepat.
- Avionik: Dilengkapi tiga layar multifungsi (MFD), sistem Hands On Throttle And Stick (HOTAS), Heads-Up Display (HUD), Helmet-Mounted Sights (HMS), dan perangkat penglihatan malam. Sistem navigasi modern mencakup peta GPS bergerak dan teknologi pemboman terkini.
- Radar dan Senjata: Menggunakan radar kendali tembak modern untuk mendukung misi multiperan, termasuk penghancuran pertahanan udara dan pengintaian. Pesawat ini dapat membawa rudal udara-ke-udara seperti PL-9 IR homing AAMs.
- Kursi Lontar: Mengadopsi kursi lontar Martin-Baker Mk.10 untuk keselamatan pilot.
- Keterbatasan: Berbasis desain tahun 1950-an, F-7 BGI tidak memiliki sistem kendali penerbangan modern, sehingga menuntut keterampilan tinggi dari pilot, terutama pada misi ketinggian rendah dan kecepatan tinggi.
- Status Produksi: Produksi F-7 BGI dihentikan pada 2013 setelah pengiriman terakhir ke Bangladesh. Meski dianggap usang menurut standar militer internasional, pesawat ini tetap menjadi tulang punggung Angkatan Udara Bangladesh karena biaya terjangkau dan keandalan untuk operasi ringan.
Simak Video "Video Pesawat Latih AU Bangladesh Jatuh di Kampus, 19 Orang Tewas"
(afr/afr)