Penyelidik menemukan sesuatu yang mengerikan dalam investigasi awal kecelakaan Air India Flight 171 yang menewaskan 260 orang. Beberapa detik setelah lepas landas, kedua sakelar kontrol bahan bakar Boeing 787 Dreamliner mendadak berpindah ke posisi cut off.
Dikutip detikINET dari BBC, itu membuat mesin kekurangan bahan bakar dan memicu hilang daya total. Perpindahan ke posisi cut off biasanya dilakukan setelah mendarat. Rekaman suara di kokpit memperdengarkan seorang pilot bertanya ke pilot lain mengapa ia melakukan cut off, yang dijawab pilot itu ia tidak melakukannya.
Nah, insiden ini memicu usul pemasangan kamera. Kepala International Air Transport Association, Willie Walsh, mengatakan ada argumen kuat memasang kamera video di kokpit guna memantau tindakan pilot, sekaligus melengkapi perekam suara dan data penerbangan yang sudah digunakan penyelidik kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini timbul pertanyaan apakah salah satu pilot pesawat Air India itu sengaja mematikan pasokan bahan bakar beberapa detik setelah lepas landas, mengakibatkan situasi yang tak dapat diperbaiki.
"Sampai saat ini, berdasarkan sedikit yang kita ketahui, sangat mungkin bahwa rekaman video, selain rekaman suara, akan signifikan membantu penyelidik melakukan investigasi terhadap masalah kesehatan mental," kata Walsh. Salah satu pilot diduga punya riwayat mental.
Para pendukung kamera video kokpit mengatakan rekaman bergerak dapat mengisi celah perekam audio dan data, sementara penentang cemas tentang privasi dan penyalahgunaan.
Rekaman video sangat berharga bagi penyelidik kecelakaan di Australia tentang apa yang menyebabkan helikopter Robinson R66 hancur di udara tahun 2023, menewaskan pilot. Video menunjukkan pilot disibukkan dengan hal yang tidak terkait penerbangan termasuk penggunaan ponsel dan konsumsi makanan.
Tahun 2000, Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) Jim Hall mendesak Badan Penerbangan Federal (FAA) mewajibkan pesawat komersial dilengkapi perekam video. Rekomendasi Hall muncul setelah kecelakaan Egyptair tahun 1999, ketika kopilot sengaja menjatuhkan Boeing 767 yang menewaskan seluruh penumpang.
Pakar keselamatan penerbangan lain, Anthony Brickhouse, menyebut bahwa sebagai penyelidik kecelakaan, ia mendukung video kokpit tapi mengakui pilot punya kekhawatiran yang nyata. "Video pada penerbangan Air India 171 akan menjawab banyak pertanyaan," katanya.
Serikat pilot AS seperti Air Line Pilots Association (ALPA) and Allied Pilots Association (APA) mengatakan perekam suara dan data sudah menyediakan informasi yang cukup untuk menentukan penyebab kecelakaan dan bahwa kamera merupakan pelanggaran privasi dan dapat disalahgunakan.
Menurut mereka, untuk membuat penerbangan lebih aman, sistem keselamatan saat ini harus ditingkatkan untuk merekam data berkualitas lebih tinggi, alih-alih menambahkan kamera video. Ada kekhawatiran rekaman video digunakan oleh maskapai untuk tindakan disipliner atau dapat bocor ke publik setelah kecelakaan.
(fyk/afr)