Rekaman Pilot Air India Disebut Pakar Amat Meresahkan
Hide Ads

Rekaman Pilot Air India Disebut Pakar Amat Meresahkan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 13 Jul 2025 08:45 WIB
Otoritas Penerbangan Periksa Puluhan Armada Air India
Kecelakaan Air India pada Juni silam. Foto: DW (News)
New Delhi -

Penyelidik menemukan sesuatu yang mengerikan dalam investigasi awal kecelakaan Air India Flight 171 yang menewaskan 260 orang. Beberapa detik setelah lepas landas, kedua sakelar kontrol bahan bakar Boeing 787 Dreamliner itu mendadak berpindah ke posisi cut off.

Dikutip detikINET dari BBC, itu membuat mesin kekurangan bahan bakar dan memicu hilang daya total. Perpindahan ke posisi cut off biasanya dilakukan hanya setelah mendarat.

Rekaman suara di kokpit memperdengarkan seorang pilot bertanya ke pilot lain mengapa ia melakukan cut off, yang dijawab pilot itu bahwa ia tidak melakukannya. Saat lepas landas, kopilot sedang menerbangkan pesawat sementara kapten memantau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sakelar dikembalikan ke posisi normal saat terbang, memicu penyalaan ulang mesin secara otomatis. Saat kecelakaan, satu mesin mendapat kembali daya dorong sementara mesin lainnya menyala kembali tapi belum mendapatkan daya.

Peter Goelz, mantan direktur NTSB AS, merasa cemas. "Temuan ini amat meresahkan, seorang pilot mematikan sakelar bahan bakar dalam hitungan detik setelah terbang. Kemungkinan ada lebih banyak informasi di perekam suara kokpit daripada yang telah dibagikan," cetusnya.

ADVERTISEMENT

"Detail baru menunjukkan seseorang di kokpit menutup katup-katup itu. Pertanyaannya adalah siapa dan mengapa? Kedua sakelar dimatikan lalu dihidupkan kembali dalam hitungan detik," imbuhnya.

Investigasi ini, dipimpin otoritas India bersama ahli dari Boeing, General Electric, Air India, dan pihak dari AS dan Inggris, menimbulkan beberapa misteri.

"Hampir mustahil menarik kedua sakelar hanya dengan satu gerakan tangan dan ini membuat kemungkinan terjadinya aksi yang tidak disengaja adalah kecil," ujar seorang investigator kecelakaan udara yang ingin tetap anonim.

"Disengaja atau akibat kebingungan? Kemungkinannya kecil, karena para pilot tak melapor hal yang tidak biasa. Di banyak keadaan darurat, pilot mungkin salah menekan tombol atau membuat pilihan salah, tapi tidak ada indikasi situasi seperti itu di sini. Kesalahan semacam ini biasanya tidak terjadi tanpa masalah yang jelas," ujar Shawn Pruchnicki pakar penerbangan Ohio State University.

Pilot maupun awak pesawat lulus uji breathalyzer dan dinyatakan layak terbang. Pilot yang berbasis di Mumbai, tiba di Ahmedabad sehari sebelum penerbangan dan beristirahat cukup.

Kapten Kishore Chinta, mantan investigator, mempertanyakan apakah sakelar aktif karena masalah unit kendali elektronik pesawat. "Bisakah sakelar pemutus bahan bakar dipicu secara elektronik oleh unit kendali elektronik pesawat tanpa pilot bergerak? Jika sakelar pemutus bahan bakar aktif secara elektronik, itu patut dikhawatirkan," ujarnya kepada BBC.

Penyelidik juga sedang menyelidiki poin menarik. Desember 2018, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menyoroti beberapa sakelar kontrol bahan bakar Boeing 737 dipasang dengan fitur pengunci dinonaktifkan.

Meski dicatat, masalah ini tidak dianggap sebagai kondisi tidak aman. Desain sakelar yang sama digunakan pada Boeing 787-8, termasuk VT-ANB Air India yang jatuh. Karena bersifat imbauan, Air India tak melakukan inspeksi yang direkomendasikan.




(fyk/fyk)