Bayang Kematian Whistleblower yang Kritik Pabrik Boeing Dreamliner
Hide Ads

Bayang Kematian Whistleblower yang Kritik Pabrik Boeing Dreamliner

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 14 Jun 2025 05:45 WIB
Air India Boeing 787 Dreamliner aircraft as seen on final approach flying for landing at the runway of London Heathrow airport during a cloudy day over Myrtle Avenue, a famous planespotting location. Heathrow Airport Terminal building, the gates, jet bridges, airplanes, the control tower and Hilton Garden Inn Hotel are visible in the background. The modern and advanced Boeing 787-8 wide body passenger plane has the registration VT-ANW and is powered by 2x GE jet engines. Air India is the Indian flag carrier with headquarters at New Delhi and member of Star Alliance aviation group. Air India is owned by Tata Group, formerly AirIndia Limited was owned by the Government of India. London Heathrow Airport LHR, United Kingdom on August 2022 (Photo by Nicolas Economou/NurPhoto via Getty Images)
Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan Air India. Foto: Nicolas Economou/NurPhoto via Getty Images
Jakarta -

Kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan ratusan orang telah membawa perhatian baru pada pesawat Boeing 787 Dreamliner. Bencana ini menandai pertama kalinya Boeing 787 Dreamliner terlibat dalam kecelakaan dahsyat sejak debut di tahun 2011.

Dreamliner adalah pesawat berbadan lebar terlaris Boeing dan lebih dari 1.100 unitnya telah dikirim ke maskapai penerbangan di seluruh dunia. Ada lebih dari 30 unit dioperasikan Air India saat ini. Jet Air India yang jatuh itu dibuat tahun 2014 dan telah melakukan sekitar 8.000 lepas landas dan pendaratan.

Meski mengukir rekor keselamatan selama 14 tahun tanpa kecelakaan fatal, Dreamliner menderita serangkaian masalah produksi dan kritik dari whistleblower yang memperingatkan tentang masalah di perakitan pesawat besar itu. Bahkan ada whistleblower meninggal dunia bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di 2013, armada 787 sempat kena cekal setelah serangkaian kebakaran baterai. Boeing juga terpaksa menghentikan semua pengiriman 787 selama hampir dua tahun hingga musim panas 2022 karena masalah kualitas. Badan Penerbangan Federal AS kemudian menyetujui rencana Boeing melakukan perbaikan.

Keadaan makin buruk bagi Boeing tahun lalu ketika whistlebwloer mulai bermunculan, menuduh perusahaan mengambil jalan pintas saat pembuatan pesawat. Mantan karyawan dan teknisi memperingatkan praktik tersebut dapat menyebabkan kerusakan dini pada pesawat.

ADVERTISEMENT

Boeing sudah berulang kali membantahnya, dengan mengklaim bahwa penyelidikan internal tidak menemukan bukti yang mendukung kekhawatiran pelapor atas pabrik di Carolina Selatan tempat Dreamliner dibuat.

Di antara pelapor adalah John Barnett, 62 tahun, yang ditemukan tewas hanya sehari setelah menjalani pemeriksaan dengan pengacara perusahaan pada Maret 2024. Kematiannya ditetapkan sebagai bunuh diri. Kematian Barnett memicu banyak teori konspirasi meski penyelidik tak menemukan bukti adanya tindak pidana.

Barret menuduh bahwa Boeing mencoba menghilangkan pemeriksaan kualitas, memalsukan dokumen, dan secara sadar memasang komponen yang terkontaminasi ke pesawat, dengan risiko terjadi ledakan.

"Mereka mulai menekan kami untuk tidak melaporkan cacat, bekerja di luar prosedur, dan memungkinkan material cacat dipasang tanpa diperbaiki. Mereka mengambil jalan pintas, mereka hanya ingin pesawat segera dikeluarkan," demikian klaimnya. Boeing membantah semua tuduhannya.




(fyk/fay)
Berita Terkait