Uni Emirat Arab Pantau Hilal Ramadhan Pakai Drone Berteknologi AI
Hide Ads

Uni Emirat Arab Pantau Hilal Ramadhan Pakai Drone Berteknologi AI

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 01 Mar 2025 10:01 WIB
Drone ai Pengamatan Hilal
Uni Emirat Arab Pantau Hilal Ramadhan Pakai Drone Berteknologi AI Foto: Warm/ae
Jakarta -

Uni Emirat Arab (UEA) kembali membuat gebrakan dengan mencatatkan diri sebagai negara pertama di dunia yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam praktik keagamaan. Kali ini, mereka menggunakan drone canggih berteknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memantau hilal, menentukan awal bulan Ramadan 1446 H.

Pengamatan hilal, atau bulan sabit muda, merupakan tradisi penting dalam Islam untuk menentukan awal bulan hijriah, termasuk Ramadhan. Biasanya, proses ini dilakukan dengan pengamatan mata telanjang atau teleskop oleh para ahli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, UEA kini memperkenalkan pendekatan baru dengan memanfaatkan drone yang dilengkapi teknologi AI. Drone yang digunakan dirancang untuk mendeteksi hilal secara akurat di langit, bahkan dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung atau ketika bulan sabit berada pada posisi yang sulit terlihat.

Dewan menekankan bahwa pengamatan menggunakan drone akan dianggap sebagai perluasan dari 'penglihatan langsung', yang dianggap sebagai dasar untuk mengonfirmasi penampakan bulan sabit.

ADVERTISEMENT

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw, "Janganlah kalian berpuasa hingga melihat bulan sabit, dan janganlah kalian berbuka hingga melihatnya. Jika bulan sabit itu tertutup bagi kalian, maka hitunglah."

Pemantauan dilakukan selain melalui pengamatan dengan mata telanjang. Selain itu lewat pengamatan dilakukan di Observatorium Astronomi Al Khatim, Abu Dhabi, pada Jumat sore hingga petang, 28 Februari 2025.

Pengamatan lewat observatorium ini menggunakan perangkat canggih guna menjamin keakuratan pengamatan hilal. Mesin-mesin tersebut menyediakan hasil dan data ilmiah yang dikonfirmasi dalam operasi pengamatan bulan sabit, dalam koordinasi.

Jika bulan sabit terlihat pada malam Jumat setelah salat Magrib, maka bulan Ramadan akan dimulai pada tanggal 1 Maret. Sedangkan jika bulan sabit tidak terlihat, maka bulan suci akan dimulai pada tanggal 2 Maret.

Laporan dari kantor berita resmi WAM, Drone tersebut merekam posisi hilal pada pukul 14.00 waktu setempat dengan ketinggian awal 5 derajat, yang kemudian bergerak menjadi 6,9 derajat saat matahari terbenam.

Data yang dikumpulkan oleh drone dianalisis secara real-time oleh sistem AI, memastikan ketepatan dalam menentukan visibilitas hilal. Hasilnya, UEA menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.




(afr/afr)