Elon Musk kembali membuat pernyataan kontroversial. Dia bilang Amerika Serikat bakalan bangkrut jika tidak melakukan pemotongan anggaran.
Dilansir dari ABC Australia, Kamis (13/2/2025) Elon Musk yang kini menjadi Kepala Departemen of Government Efficiency (DOGE) berbicara kepada wartawan di Oval Office, mendampingi Presiden Donald Trump. Elon dengan bercanda mengatakan yang dilakukan DOGE terhadap anggaran pemerintah AS seperti tindakan proctologi atau operasi wasir.
Elon mengatakan defisit anggaran mencapai USD 1,8 triliun (Rp 29,4 triliun) dalam tahun fiskal 2024. Dia menargetkan pembayaran bunga tinggi untuk utang publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan pilihan untuk mengurangi pengeluaran pemerintah federal. Ini adalah penting untuk dilakukan," kata Elon.
Elon dikritik soal pengaruhnya di dalam pemerintahan AS. Dia berkilah ada konflik kepentingan yang bisa menguntungkan perusahaan SpaceX dan Tesla miliknya. Elon berjanji akan bekerja transparan.
Dia mengatakan menemukan banyak pemborosan uang dan berencana memangkas jumlah pegawai pemerintah federal. Elon berkilah yang dilakukan DOGE adalah masuk akal bukan kejam atau radikal. Sebelumnya Inspektur Jenderal US Agency for International Development (USAID) dipecat sehari setelah badan ini dibubarkan.
Baca juga: PNS Amerika Terancam Dibabat Habis Elon Musk |
"Orang mencoblos untuk reformasi pemerintah besar-besaran dan ini yang akan mereka dapatkan. Demokrasi ya seperti ini," kata Musk.
Tapi Elon Musk juga mengaku salah bicara soal AS memberi USD 50 juta untuk bantuan kondom di Gaza. "Beberapa hal yang saya bilang akan salah dan diperbaiki," ujarnya.
Musk bilang akan cepat memperbaiki kesalahan. DOGE pun akan membuat kesalahan karena diminta bekerja cepat.
"Kami bergerak cepat, jadi kami akan membuat kesalahan. Tapi kami juga akan memperbaiki kesalahan dengan cepat," ujar dia.
Musk mengatakan masih banyak orang baik dalam birokrasi pemerintah federal AS, mereka harus bisa dipercaya rakyat Amerika. Sebab, banyak pegawai pemerintah federal yang menurutnya sok berkuasa dan melebih-lebihi kekuasaan DPR.
Pemerintah AS pun terus melakukan pemangkasan pegawai. Aturan dari Office of Management and Budget adalah sisakan 1 pegawai dari 4 pegawai yang keluar kecuali kantor imigrasi dan aparat penegak hukum.
Pemerintahan Trump pun mendorong PNS agar pensiun dini diimingi insentif dan tetap digaji sampai 30 September 2025. Sebanyak 65.000 PNS disebutkan telah menerima tawaran ini.
(fay/fyk)