Ukraina benar-benar kerepotan menghadapi senjata Rusia yang sebenarnya sederhana ini. Diluncurkan dari wilayah Rusia sendiri ke area Ukraina, senjata itu adalah glide bombs atau bom luncur.
Dikutip detikINET dari ABC, Rabu (29/5/2024) bom dari era Uni Soviet yang dimodifikasi itu telah menjadi salah satu senjatanya yang paling efektif dalam perang melawan Ukraina. Bom luncur berkontribusi pada jatuhnya Kota Avdiivka di Februari dan kini diluncurkan tiap hari untuk menyerang Kota Kharkiv.
Polisi setempat menyebutnya senjata super, dapat menghancurkan seluruh jalan dalam satu serangan. Dua dipakai menghantam toko yang ramai di Kharkiv, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bom luncur sudah jadi andalan Rusia di mana bulan April saja, sebanyak 3.200 bom luncur dijatuhkan ke wilayah Ukraina.
Bom luncur ini pada dasarnya adalah bom dari zaman dulu, yang diperlengkapi dengan sayap dan sistem navigasi satelit, sehingga presisi menuju sasaran. Rusia memakai stok bom itu dari era Soviet. Kelebihan lainnya adalah, biayanya murah.
Sayapnya membuat bom luncur, sesuai namanya, dapat meluncur sejauh 50 sampai 70 kilometer di udara dalam kecepatan tinggi menuju sasarannya. Muatan bomnya seberat 500 kilogram, menghasilkan kawah selebar 20 meter dan sedalam 6 meter usai menghantam target.
Ada dua tujuan utama penggunaan bom luncur. "Untuk meneror populasi sipil dengan menyerang target sipil, seperti rumah sakit, sekolah dan sejenisnya. Kedua, untuk mendukung manuver pasukan darat," cetus Malcolm Davis, analis militer di Australian Strategic Policy Institute.
Bom luncur tidak canggih atau baru, lantas kenapa Ukraina sulit menghadapinya? Apa yang membuat bom luncur Rusia sangat efektif adalah posisi serangnya. Kharkiv terletak 40 km dari perbatasan, sehingga bom luncur dapat digunakan tanpa pesawat Rusia meninggalkan wilayah udaranya. Rusia punya banyak pesawat sehingga dapat berada di luar jaringan pertahanan udara Ukraina dan mudah meluncurkan bom.
Tak hanya rudal tersebut diluncurkan di luar jangkauan sebagian besar sistem pertahanan udara Ukraina, ada masalah besar lain. AS memberlakukan pembatasan terhadap Ukraina dalam menggunakan senjatanya di Rusia. Maka, Ukraina tidak bisa menyerang balik ke area Rusia.
(fyk/fay)