Pada 1 April 2004, Google menyebar keterangan pers yang dianggap aneh, yaitu mereka meluncurkan sebuah layanan webmail bernama Gmail dan menjanjikan penyimpanan gratis sebesar 1 GB.
Sebagai informasi, 1 GB pada zaman itu sangatlah besar, karena kebanyakan webmail hanya menawarkan penyimpanan inbox sebesar 15MB. Ditambah lagi, perilisannya itu dilakukan pada 1 April, maka tak aneh jika hal tersebut dianggap sebagai sebuah april mop.
Peluncuran layanan webmail gratis saat itu tak lazim, karena kebanyakan layanan webmail saat itu adalah layanan berbayar, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (31/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gugatan AS ke Apple Jadi Bahan Ejekan |
Namun semuanya itu terbukti bukanlah sebuah prank, karena Google kemudian memulai fase beta untuk Gmail. Tak butuh waktu lama, Gmail menjadi sebuah keharusan untuk banyak pengguna teknologi saat itu.
Gmail benar-benar "mengubah" email, mereka berhasil menjadikan email menjadi salah satu identitas online pengguna. Kini, Gmail diperkirakan sudah mempunyai 1,2 miliar pengguna, atau sepertujuh dari populasi global.
"Jika anda membayangkan nilai yang ditawarkan oleh Gmail saat pertama ada, kaitannya adalah mengenai pencarian yang sangat cepat," kata Ilya Brown, VP of Gmail di Google.
Saat itu, menurut Brown, email spam berserakan dan penyimpanan inbox email -- umumnya -- sangat kecil. Pengguna harus terus-menerus menghapus email agar email baru bisa masuk. Dan, penawaran storage yang besar dari Gmail menyelesaikan masalah itu.
Tentunya Google terus memperbarui Gmail. Misalnya, pada 2008 mereka memperkenalkan tema, yang membuat tampilan inbox Gmail menjadi jauh lebih menarik dibanding kompetitornya.
Jumlah storage gratis yang diberikan pun terus bertambah, kini mencapai 15GB. Gmail juga mulai bisa diakses lewat perangkat mobile, dan fitur-fiturnya terus bertambah, misalnya email prioritas, smart replies, summary card, dan tombol one-click untuk berhenti berlangganan dari newsletter.
Namun kini Google tentu tak bisa sembarangan lagi dalam melakukan perubahan dalam Gmail. Jelas, penggunanya sudah sangat banyak dan kemungkinan akan terganggu jika mereka melakukan perubahan yang radikal.
"Apa yang kami lakukan secara serius adalah membangun sesuatu yang dibutuhkan (oleh pengguna Gmail)," kata Maria Fernandez Guajardo, senior director and product manager untuk Gmail.
Jadi, sekalipun Google suka bereksperimen -- dalam banyak hal --, mereka harus berhati-hati dalam merilis hal baru dan bisa menjelaskan dampaknya terhadap produk mereka.
Hal inilah yang mungkin membuat Gmail tak banyak mendapat perubahan besar selama beberapa tahun terakhir. Sekalipun cara berkomunikasi orang di dunia maya sudah punya banyak pilihan, seperti aplikasi pengirim pesan singkat dan lain sebagainya, email tetap punya posisinya tersendiri di kalangan pengguna.
Selamat ulang tahun, Gmail.
(asj/asj)