.webp)
Produsen jet tempur Rafale, Dassault Aviation mengumumkan berlakunya pengadaan Rafale batch ketiga untuk Indonesia. Dengan demikian, proses pengadaan 42 unit Rafale sudah lengkap, tinggal menunggu pembuatan dan pengiriman seluruhnya.
Dalam sebuah siaran pers oleh Dassault Aviation, Senin (08/01/2023), mereka menyatakan bahwa kontrak batch ketiga dari pengadaan Rafale untuk Indonesia dengan jumlah 18 unit sudah berlaku.
Pengadaan 42 unit Rafale terbagi ke dalam tiga batch. Batch pertama nantinya akan mendatangkan 6 unit Rafale, disusul dengan batch kedua dan ketiga yang akan mendatangkan masing-masing 18 unit Rafale. Rencananya, pesawat pertama akan dikirim pada tahun 2026.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Dassault Aviation, Eric Trappier mengatakan bahwa Dassault berkomitmen agar seluruh proses pengadaan berkala ini sukses. Langkah ini juga dipandang sebagai awal dari kerjasama industri dan akademik yang ambisius.
"Dalam memilih Rafale, Indonesia telah memilih alat unik untuk kedaulatan dan kemandirian operasional yang akan membantu mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan regional utama. Pilihan ini juga mengkonsolidasikan kerjasama industri dan akademik yang ambisius. Kami berkomitmen penuh untuk membuat kemitraan ini sukses, dengan visi jangka panjang yang tegas," ungkap Eric dalam siaran pers tersebut.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga telah menyatakan resmi mengaktifkan kontrak pengadaan tahap ketiga 18 unit pesawat tempur Rafale. "Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia," demikian keterangan Setjen Kemhan, Selasa (9/1/2024).
Lebih Dekat dengan Keluarga Rafale
Dassault Rafale merupakan jet tempur generasi 4,5 yang dijuluki oleh pabrikan Dassault Aviation dengan sebutan 'Omnirole Fighter'. Hal ini karena jet tempur ini merupakan jet tempur yang didesain untuk mengerjakan berbagai peran tempur.
Mulai dari peran tempur udara ke udara, udara ke darat sampai udara ke laut. Dalam hal ini, Dassault membagi Rafale ke dalam tiga tipe yaitu tipe B dan C untuk versi angkatan udara dan tipe M untuk versi angkatan laut.
Deretan Senjata Rafale
Rafale tipe B dan C dirancang untuk melakukan Quick Reaction Alert(QRA) yang meliputi pertahanan udara, bantuan tembak udara, scramble sampai pencegahan nuklir. Tipe Rafale yang satu ini memiliki kompatibilitas dengan rudal udara ke udara Magic II, MBDA MICA sampai MBDA Meteor.
Dalam urusan bantuan tembak udara, beberapa bom pintar seperti GBU-12, GBU-22 sampai rudal jelajah SCALP-EP juga dapat diluncurkan dari pesawat ini. Sebagai pesawat yang juga digunakan untuk peran pencegahan serangan nuklir, Rafale tipe B dan C juga dapat melakukan intersepsi terhadap hulu ledak nuklir menggunakan rudal ASMP-A.
Berbeda dengan tipe B dan C, Rafale tipe M dirancang untuk mengemban misi penenggelaman kapal. Dalam hal ini, Rafale tipe M memiliki kompatibilitas dengan rudal MBDA AM-39 Exocet.
Untuk penggunaan di Indonesia, perlu diketahui bahwa TNI Angkatan Laut juga sudah mengoperasikan MBDA Exocet pada lini kapal korvet SIGMA kelas Diponegoro dan Fregat PKR kelas Martadinata.
Avionik dan Kemampuan Tempur
Sebagai jet tempur Omnirole, Rafale juga dapat mencapai kecepatan terbang maksimal Mach 1,1 atau sekitar 1390 km/jam. Pesawat ini dilengkapi dengan 14 cantelan pada versi B dan C dan 13 cantelan pada versi M.
Sistem avionik jet tempur ini didukung penuh oleh Thales. Dalam urusan pertempuran elektronik, jet tempur ini dibekali dengan Thales Spectra yang juga dilengkapi sistem pemindaian multi target dengan Thales SAGEM-OSF yang dibekali sisteminfra-red search and track(IRST).
(fyk/fay)
