Teknologi pengoperasian smartphone melalui suara dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menggunakan fitur maupun aplikasi tanpa harus menyentuh layar. Kecanggihan ini diadaptasi dan dikembangkan oleh Samsung dengan menanamkan Artificial Intelligence (AI).
Smartphone asal Korea Selatan itu memang dikenal memiliki keseriusan untuk menyisipkan berbagai teknologi di setiap produknya. Pada tahun 2017, Samsung mendirikan Research Artificial Intelligence Center di Seoul. Berdirinya pusat pengembangan AI tersebut melahirkan kecerdasan buatan bernama Bixby.
Bixby adalah asisten virtual yang membantu penggunanya dalam mengoperasikan berbagai fitur, di mana penggunanya hanya perlu mengucapkan 'Hi Bixby' atau 'Hello Bixby'. Bixby pun secara otomatis menjalankan fitur atau aplikasi sesuai perintah pengguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Samsung menciptakan terobosan baru, yakni Galaxy AI. Salah satu kecanggihan teknologi ini ialah dapat menerjemahkan suara saat penggunanya melakukan panggilan telepon. Kecanggihan itu dinamai AI Live Translate Call.
EVP and Head of R&D, Mobile eXperience Business Wonjoon Choi mengatakan hadirnya teknologi tersebut membantu produktivitas dan kreativitas bagi penggunanya di seluruh dunia.
"Teknologi mobile memiliki kekuatan luar biasa untuk mendukung hubungan, produktivitas, kreativitas, dan banyak lagi untuk orang-orang di seluruh dunia, tetapi hingga saat ini, kami belum melihat mobile AI memicu hal tersebut dengan cara yang benar-benar berarti," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, (22/12/2023).
"Galaxy AI adalah penawaran cerdas kami yang paling komprehensif hingga saat ini, dan ini akan mengubah cara kita berpikir tentang ponsel selamanya," sambungnya.
Senada dengan pernyataan Wonjoon, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Verry Oktavianus mengatakan proses AI Live Translate Call hanya butuh 1-2 detik untuk memproses percakapan. Nantinya, hasil terjemahan akan dibacakan oleh asisten virtual.
Dari aspek keamanan, AI Live Translate Call akan ditenagai oleh on-device AI, di mana percakapan pengguna langsung diproses di perangkat tanpa di unggah ke cloud.
"Bagaimana kita memproteksinya? Kita punta samsung Account. Di Samsung Account itu kita memproteksi kita juga punya yang namanya Samsung Knox Security juga," ungkap Very.
Lihat juga Video 'K-Talk: Experience Fancam Konser TWICE Pakai Samsung S23 Ultra':