Negara-negara Barat telah menunda pengiriman lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, sehingga pasukan Ukraina pun terancam kehabisan amunisi. Mesin-mesin perangnya terancam tidak lagi maksimal beroperasi untuk melawan Rusia.
Situasi ini telah memaksa pasukan Ukraina untuk mulai mengurangi operasi militer dan lebih bersikap defensif terhadap Rusia. Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan militer Ukraina sudah tidak memiliki cukup amunisi, khususnya peluru artileri modern, untuk menggerakkan mesin perangnya.
Tarnavskyi mengungkap bahwa kekurangan pasokan persenjataan dari barat ini telah dirasakan dampaknya oleh pasukan Ukraina "di seluruh lini depan," seperti dikutip detikINET dari Insider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan saat ini, Ukraina berusaha memaksimalkan apa yang masih mereka miliki." Kami merencanakan ulang tugas-tugas yang telah kami tetapkan dan menjadikannya lebih kecil," katanya. Menurutnya, beberapa unit Ukraina bersikap defensif sementara yang lain masih mencoba untuk tetap bergerak maju.
Ukraina mungkin takkan mendapat lebih banyak bantuan senjata untuk sementara waktu dari negara-negara barat yang selama ini rutin menyokong mereka. Di Amerika Serikat, anggota parlemen Partai Republik menolak menyetujui lebih banyak belanja militer untuk Ukraina.
Mereka menuntut lebih banyak pendanaan untuk keamanan perbatasan negaranya sendiri dan perubahan kebijakan migran. Sejauh ini, perundingan di parlemen Amerika mengenai masalah itu masih menemui jalan buntu.
Di Eropa, Hongaria memblokir bantuan keuangan senilai USD 52 miliar untuk Ukraina dari Uni Eropa. Pemimpin sayap kanan negara tersebut, yang pernah bersahabat dengan Vladimir Putin, mengatakan bantuan tersebut harus ditunda hingga musim panas berakhir.
Ukraina sudah beberapa saat menghadapi kekurangan amunisi di saat negara-negara Barat berjuang untuk mempertahankan pasokan. Uni Eropa berjanji mengirim satu juta peluru artileri sampai Maret 2024, namun sejauh ini hanya 480.000 yang telah dikirimkan atau sedang dalam proses.
(fyk/fyk)