Jepang Bangun Bunker Kiamat, Ini Alasan Sesungguhnya
Hide Ads

Jepang Bangun Bunker Kiamat, Ini Alasan Sesungguhnya

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 13 Des 2023 17:35 WIB
Bunker kiamat
Takut Perang, Alasan Jepang Bangun Bunker Kiamat. Foto: Screenshot YouTube
Jakarta -

Rumah-rumah bawah tanah yang menyediakan perlindungan bagi situasi apokaliptik, terutama dampak nuklir, sedang gencar dibangun di Jepang. Salah satu organisasi nirlaba mempelopori upaya tersebut.

Ketertarikan Jepang terhadap upaya pembangunan bunker kiamat dilaporkan meningkat sejak tahun lalu ketika negara tetangganya, Korea Utara, terus menyempurnakan rudal balistiknya, dan Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.

Sejauh ini, situasi tersebut tampaknya tidak akan berakhir, dan Korea Utara baru-baru ini menyerukan 'perang balas dendam' terhadap AS dan Rusia yang menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan setelah upaya pemberontakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, sebagian warga Jepang khawatir terhadap konflik China-Taiwan dan bencana alam. Terlebih lagi, Jepang adalah satu-satunya negara di dunia yang pernah mengalami serangan bom nuklir, yang dampak bencananya terus berlangsung selama beberapa dekade.

Dikutip dari NextShark, Rabu (13/12/2023) Japan Nuclear Shelter Association (JNSA) berada di balik pembangunan bunker kiamat ini. JNSA adalah sebuah organisasi nirlaba yang memimpin upaya untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong masyarakat untuk membangun bunker mereka sendiri.

ADVERTISEMENT

Pada Mei lalu, organisasi tersebut membuka model tempat perlindungan dari serangan nuklir di kantornya di Tsukuba, Prefektur Ibaraki. Sejak itu, tempat ini telah menjadi tuan rumah bagi sekitar 40 tempat tur untuk para politisi, lembaga pemerintah, profesional di bidang konstruksi, dan media.

Meskipun fasilitas ini masih tertutup untuk umum, JNSA telah meningkatkan jumlah keanggotaannya menjadi sekitar 30 perusahaan hanya dalam setahun.

Spesifikasi bunker

Model bunker dilaporkan dibangun dengan spesifikasi serupa dengan yang disyaratkan secara hukum di Swiss. Bangunannya memiliki luas 48 meter persegi, dengan ruang tamu seluas 25,6 meter persegi. Ruangan ini dapat menampung empat orang dewasa, tiga anak-anak, dan satu hewan peliharaan hingga dua minggu.

Bunker juga dilengkapi pintu anti ledakan dengan ketebalan 200 milimeter, sistem penyaringan udara, dan toilet portabel. Bangunan ini diklaim dapat menahan pemboman serupa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945, jika dibangun setidaknya satu kilometer dari pusat kota.

Growth View Inc., sebuah perusahaan konstruksi yang berbasis di Hachinohe, prefektur Aomori, juga meluncurkan model bangunan tempat berlindung dari nuklir.

Dengan harga 6,6 juta yen (sekitar Rp 709 juta), bunker seluas 10 meter persegi ini dilengkapi dengan dinding setebal 80 milimeter yang dilapisi panel timah untuk melindungi dari radiasi.

Kamar ini juga dilengkapi dengan sumber listrik, AC dan sistem penyaringan, peralatan darurat, dan kamera pengintai eksternal. Persediaan perbekalan yang disediakan diperkirakan dapat membantu penghuninya bertahan hingga dua minggu.

[Gambas:Youtube]




(rns/fay)