.webp)
Di pegunungan Black Hills di South Dakota, Amerika Serikat, terdapat bekas pangkalan militer untuk menyimpan amunisi yang telah diubah menjadi bunker kiamat. Kini, bunker tersebut mulai dibuka untuk umum.
Vivos, perusahaan yang membangun dan mengelola bunker kiamat menyebut bahwa tujuan dibangunnya hunian tak biasa ini adalah sebagai proyek kelangsungan hidup manusia yang tidak terbatas hanya untuk kalangan elit.
"Warga 'biasa' pun sekarang dapat memesan tempat untuk mereka berlindung ketika kondisi sedang kacau," kata Direktur Eksekutif Vivos Dante Vicino, dikutip dari Metro.co.uk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Bunker kiamat dilengkapi pintu anti-ledakan. Foto: JamPress |
"Vivos, yang kini dikenal sebagai proyek kelangsungan hidup kemanusiaan yang epik, sepenuhnya siap menghadapi apa pun dan kapan pun peristiwa yang mungkin terjadi," sambungnya.
Vicino mengatakan, anggota 'komunitas kiamat' bukanlah kalangan orang-orang elit, melainkan kaum terpelajar dan warga pada umumnya yang ingin melindungi keluarga mereka di masa-masa yang tidak menentu.
"Profil ekonomi mereka juga beragam, mulai dari kelompok pendapatan kelas menengah ke bawah hingga individu dengan kekayaan bersih tinggi," ujarnya.
"Ketika semua orang berjuang mencari solusi, anggota komunitas ini akan berangkat ke tempat penampungan yang telah ditentukan, bergabung dengan ratusan orang yang berpikiran sama. Semuanya siap untuk berlindung dari ancaman apa pun yang mungkin terjadi," tambah Vicino.
Vicino menyebut 'ancaman' COVID-19, perang Ukraina, ketegangan geopolitik dengan China, dan konflik Timur Tengah yang tak kunjung usai adalah alasan meningkatnya permintaan hunian semacam ini.
"Kita hidup di masa yang sangat berbahaya, sehingga kebutuhan akan solusi perlindungan tempat tinggal yang menjamin kehidupan adalah hal yang harus dimiliki bagi mereka yang ingin selamat dari peristiwa tingkat kepunahan ini, dan memiliki kesempatan untuk keluar dengan selamat setelahnya," jelasnya.
Bunker modern yang dibangun Vivos dilengkapi perabotan dan dipenuhi dengan segala kebutuhan bertahan hidup. Ruang tamu dilengkapi dengan sofa, permadani, dan meja kopi, sedangkan dapur dilengkapi dengan kulkas, freezer, microwave, oven, mesin cuci, dan meja makan.
Untuk kamar tidur dan kamar mandi, bagi yang berminat diberikan pilihan seperti menginap di hotel, yakni Plan A dilengkapi dengan empat kamar twin, satu kamar tidur double, dan satu kamar mandi.
Plan B dilengkapi dengan empat kamar twin, satu kamar tidur double, satu kamar mandi, dan satu kamar basah. Plan C menawarkan dua kamar twin, satu kamar tidur double, satu kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam, dan satu kamar mandi. Terakhir, Plan D menyediakan delapan kamar tidur single dan tiga kamar mandi.
"Permintaan bunker kiamat meningkat lebih dari 2.000% dari tahun ke tahun, ditambah penjualan meningkat lebih dari 300% dan tumbuh secara eksponensial. Semua orang tampaknya menginginkan solusi kelangsungan hidup yang segera," kata Vicino.
Pembangunan kompleks bunker baru dapat memakan waktu sembilan hingga 12 bulan tergantung pada skala, lokasi, dan ketersediaan bahan serta tenaga kerja.
 Fasilitas di dalam bunker kiamat. Foto: JamPress |
Selain dibangun di AS, kompleks bunker kiamat juga ada di Eropa. Bunker kiamat di South Dakota, AS diberi nama Vivos Xpoint, sedangkan bunker kiamat di Eropa dibangun di sebuah gunung di Jerman dan diberi nama Vivos Europa.
"Vivos bukan hanya tentang beton, baja, dan pintu tahan ledakan. Hal ini tentang memiliki rencana cadangan agar umat manusia dapat bertahan hidup dan agar keluarga-keluarga mempunyai kesempatan untuk menjadi bagian dari komunitas yang memiliki pemikiran yang sama ketika peristiwa-peristiwa ini terjadi," tutup Vicino.
(rns/rns)
