Terry Gou, miliuner pendiri Foxconn, menarik diri dari pencalonan untuk menjadi presiden Taiwan, dan hal tersebut membuat Foxconn lega. Lho kok?
Dilansir Reuters, Senin (27/11/2023), Gou sebenarnya sudah mendapat lampu hijau dari komisi pemilihan umum Taiwan setelah mendapatkan dukungan yang cukup dalam bentuk tanda tangan, untuk mencalonkan diri secara independen.
Ia tak menyebutkan alasan kenapa ia mundur dari pencalonan tersebut. Ia hanya menyebut kalau mundur secara fisik, namun bukan jiwanya. "STOP, RESET, RESTART," katanya dalam bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum mundur ini, Gou sudah berkampanye secara masif lewat berbagai iklan, dengan wajahnya yang muncul di berbagai poster di seluruh Taiwan. Namun dalam polling, ia selalu kalah dibanding para rivalnya.
Dan, sumber yang dikutip Reuter menyebut pihak Foxconn yang paling lega atas mundurnya Gou dari pencalonan tersebut. Pihak Foxconn bahkan kabarnya sudah menyiapkan berbagai skenario untuk menghadapi investigasi tersebut.
Meski Gou sudah mundur sebagai CEO Foxconn sejak 2019 dan mundur dari dewan direksi sejak September lalu, ia masih menjadi pemegang saham terbesar Foxconn.
"Kami sebelumnya agak khawatir, namun kini sudah berakhir," jelas si sumber. Pihak Foxconn menolak berkomentar mengenai hal ini.
Dan, Foxconn menjadi sasaran investigasi pemerintah China terkait pajak dan berbagai masalah lain sejak Gou mencalonkan diri menjadi presiden. Gou bahkan sempat menghilang dari publik sejak media asal China mempublikasikan laporan terkait investigasi terhadap Foxconn tersebut.
Dalam laporan tersebut pemerintah China disebut tak suka dengan langkah Gou yang memecah dukungan oposisi di Taiwan. Ini dinilai taktik yang mendukung Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te meraih kemenangan sehingga membawanya ke posisi politik yang lebih tinggi lagi
(asj/rns)