Bos Pabrik Pembuat iPhone Terancam Senasib dengan Jack Ma
Hide Ads

Bos Pabrik Pembuat iPhone Terancam Senasib dengan Jack Ma

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 01 Nov 2023 06:15 WIB
Terry Gou
Bos Pabrik Pembuat iPhone Terancam Senasib dengan Jack Ma. Foto: Reuters
Jakarta -

Pemerintah China dilaporkan tengah menargetkan miliarder pendiri Foxconn, Terry Gou, terkait masalah pajak. Ini mengingat pada kasus dihadapi Jack Ma, pendiri Alibaba.

Sebab alasan penyelidikan yang dilakukan pada Foxconn dinilai politis. Tidak lain karena Terry Gou mencalonkan diri sebagai Presiden Taiwan.

Bertepatan dengan kemunculan Gu terakhir di acara kampanye minggu lalu, media China bergantian melaporkan bahwa pihak berwenang telah melakukan audit pajak atas operasi Foxconn di Negeri Tiirai Bambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan penyelidikan pajak dimuat pertama kali oleh tabloid Global Times yang dikendalikan pemerintah. Dalam laporan tersebut memberi sinyal bahwa Beijing tidak senang bahwa Gou muncul sebagai kandidat independen untuk Taiwan.

Pasalnya, menurut Global Times, Beijing percaya bahwa Gou akan memecah belah suara oposisi. Ini dinilai taktik mendukung Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te meraih kemenangan sehingga membawanya ke posisi politik yang lebih tinggi lagi, demikian dilansir dari Reuters.

ADVERTISEMENT

China mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan percaya bahwa Lai yang memimpin pemilu adalah seorang separatis yang menginginkan deklarasi kemerdekaan secara resmi.

Dalam tanggapannya, Foxconn menyatakan bahwa pihaknya terus terlibat dengan pemangku kepentingan eksternal sebagai bagian dari diskusi seputar operasi dan posisi hukumnya. Perusahaan juga menekankan bahwa produksi tetap berjalan normal meskipun ada penyelidikan, dan meminta mereka yang bersangkutan untuk menahan diri menyebarkan rumor.

Sementara itu para pejabat dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan membela Foxconn dan menuduh Beijing berusaha ikut campur dalam pemilu mereka.

Wakil Presiden Lai Ching-te telah memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan Taiwan yang berbasis di China mungkin terpaksa pindah jika mereka merasa "tekanan yang tidak adil". Dia juga mendesak Beijing untuk menahan diri dari mendukung kandidat tertentu dalam pemilu.

Sumber anonim yang berbicara kepada Reuters percaya bahwa meskipun perusahaan lain di China juga sedang diselidiki atas dugaan penipuan pajak dan tanah, hanya penyelidikan Foxconn yang dipublikasikan. Hal ini membuka spekulasi bahwa mungkin tindakan tersebut bersifat politis dan dirancang sebagai taktik tekanan terhadap Gou.

Taiwan bersiap untuk mengadakan pemilihan presiden pada bulan Januari 2024. Gou yang menyerahkan kendali manajemen Foxconn empat tahun lalu saat ini mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan presiden.

Kandidat presiden lainnya adalah Hou Yu-ih dari partai oposisi utama Kuomintang dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan yang lebih kecil, keduanya mendukung hubungan yang lebih bersahabat dengan Beijing.




(afr/afr)