Startup Studio Indonesia (SSI) kini sudah masuk angkatan batch ke-6, dan sejauh ini, program pendampingan dan pembinaan startup besutan Kominfo itu sudah sukses meluluskan 65 alumni.
Banyak di antara alumni tersebut sukses scale up dan mengembangkan bisnisnya, juga mendapat pendanaan, investor baru, serta memperluas jangkauan operasionalnya.
Menurut data SSI, alumni yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah lulus dari program berkisar di angka 13-40% di setiap batch. Per Desember 2022, total pendanaan yang mengalir ke alumni SSI telah mencapai Rp 392,1 miliar.
Salah satu alumni Startup Studio Indonesia yang berkembang pesat pasca mengikuti pelatihan adalah Surplus Indonesia. Surplus Indonesia merupakan startup peduli lingkungan yang hadir sebagai solusi untuk mengatasi banyaknya sampah makanan di Indonesia.
Bekerjasama dengan pelaku usaha (seperti restoran, hotel, cafe), Surplus menjual stok makanan berlebih yang masih berkualitas, aman, dan layak konsumsi - dengan harga 50% lebih terjangkau melalui aplikasi food rescue pertama di Indonesia.
Sebagai alumni Startup Studio Indonesia Batch 4, di awal tahun ini, Surplus Indonesia berhasil meraih pendanaan tahap awal dari Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures. Jangkauan operasi pun kian meluas, yakni merambah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bali, dengan total pengguna aplikasi aktif mencapai 10.000.
"Keputusan kami untuk mengikuti program Startup Studio Indonesia Batch 4 juga sangat berpengaruh ke sisi marketing Surplus Indonesia, salah satunya karena mendapatkan eksposur dari berbagai pemberitaan dan konten media sosial yang dilakukan Startup Studio Indonesia," jelas Muhammad Agung Saputra selaku Co-founder & CEO Surplus Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (28/4/2023).
Selain membantu meningkatkan reputasi perusahaan, Agung mengaku program Startup Studio Indonesia membuka jalan bagi Surplus untuk memperluas networking, terutama dengan pelaku startup baik yang sudah berpengalaman maupun yang sama-sama merintis di tahap awal.
Hal serupa diungkapkan oleh Pandu Adi Laras, CEO dan Co-founder Broom.id. Ia mengaku banyak mendapatkan jejaring baru dari para startup dan mengumpulkan banyak insight bermanfaat untuk mengembangkan Broom. Pesan Pandu, startup yang mengikuti program SSI harus mampu berkomitmen untuk meluangkan waktu demi belajar hal baru.
Broom dapat pendanaan Rp 155 miliar, ada di halaman berikutnya>>
(asj/fay)