Belum jelas bagaimana Teixeira diduga dapat mencetak dokumen rahasia dan menyelundupkannya keluar dari pangkalan militer, baik secara elektronik atau di atas kertas. Tapi Lomas mencatat bahwa kebocoran sebelumnya, seperti kebocoran oleh Edward Snowden dan Chelsea Manning, menunjukkan jika usaha keamanan tidak selalu ketat.
Teixeira kemungkinan punya akses terhadap Joint Worldwide Communications atau JWICS, yang merupakan bank informasi intelijen AS. Usia Teixeira yang relatif muda, 21 tahun, tidak selalu menjadi kendala untuk mendapatkan akses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Angkatan Udara, Brigjen Pat Ryder, mengatakan bahwa pasukan berusia muda yang bekerja di bidang intelijen, mungkin mendapatkan izin untuk mengakses informasi tertentu setelah mereka lolos penyaringan. "Kami mempercayakan banyak tanggung jawab kepada anggota kami sejak usia sangat dini," kata Ryder.
Memang bagaimanapun canggihnya suatu sistem, tetap saja yang mengendalikan data adalah manusia. "Itu memang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana melatih individu cara menangani informasi rahasia. Ini mengungkap celah dalam sistem," ujar Seymour.
Teixeira seperti halnya tentara lain yang mendapatkan akses semacam itu, tentu menyadari konsekuensi jika sampai membocorkannya. Jika terbukti bersalah, dia bisa terkena hukuman hingga 15 tahun penjara.