Pemerintah AS Minta ByteDance Jual TikTok, Kalau Tidak Akan Diblokir

Pemerintah AS Minta ByteDance Jual TikTok, Kalau Tidak Akan Diblokir

ADVERTISEMENT

Pemerintah AS Minta ByteDance Jual TikTok, Kalau Tidak Akan Diblokir

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 17 Mar 2023 10:15 WIB
TikTok
Pemerintah AS Minta ByteDance Jual TikTok, Kalau Tidak Akan Diblokir Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Jakarta -

Pemerintahan Joe Biden meminta induk TikTok yang bermarkas di China untuk menjual aplikasi tersebut. Jika tidak aplikasi video pendek itu akan diblokir sepenuhnya di Amerika Serikat.

Permintaan ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, sebelum akhirnya dikonfirmasi oleh juru bicara TikTok Brooke Oberwetter. Permintaan ini dilayangkan oleh Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS).

Kepada Reuters, Oberwetter mengatakan CFIUS meminta ByteDance, selaku pemilik TikTok, untuk menjual sahamnya di aplikasi tersebut. Jika tidak aplikasi video itu akan diblokir di AS.

"Jika melindungi keamanan nasional adalah tujuannya, divestasi tidak akan menyelesaikan masalah tersebut: pergantian kepemilikan tidak akan menetapkan pembatasan baru pada arus atau akses data," kata Oberwetter dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/3/2023).

Ancaman ini merupakan tindakan paling drastis yang diambil oleh pemerintah AS terhadap TikTok. Regulator AS telah beberapa kali mengungkap kekhawatirannya terhadap ancaman TikTok terhadap keamanan nasional. Mereka khawatir data pengguna TikTok di AS bisa diakses oleh pemerintah China.

Ini juga pertama kalinya pemerintah AS di bawah kepemimpinan Joe Biden mengancam untuk memblokir TikTok. Sebelumnya mantan Presiden AS Donald Trump mencoba memblokir TikTok pada tahun 2020 tapi dicegah oleh pengadilan AS.

Di era pemerintahan Trump, CFIUS juga merekomendasikan ByteDance untuk menjual sahamnya di TikTok. ByteDance kemudian mencoba mencapai kesepakatan dengan Walmart dan Oracle untuk memindahkan aset TikTok di AS ke entitas baru, namun tidak berhasil.

Selama dua tahun terakhir, TikTok dan CFIUS telah bernegosiasi tentang keamanan data. TikTok mengatakan telah menggelontorkan USD 1,5 miliar untuk memperketat keamanan data dan membantah tudingan mata-mata.

Bulan lalu, pemerintah federal AS memberikan waktu 30 hari untuk menghapus TikTok dari perangkat milik negara. Sejumlah negara bagian AS juga menerapkan pelarangan serupa.

Belum lama ini, Gedung Putih memberikan dukungannya terhadap rancangan undang-undang yang bisa memberikan kuasa bagi pemerintahan Biden untuk memblokir TikTok dan perusahaan asing lainnya yang dianggap mengancam keamanan nasional.

Sementara itu, CEO TikTok Shou Zi Chew dijadwalkan bersaksi di depan Kongres AS pekan depan. Ia akan menghadapi pertanyaan terkait operasional TikTok dan hubungannya dengan pemerintah China.



[Gambas:Youtube]




(vmp/afr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT