Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Viral Air Terjun Tiba-tiba Muncul di Sembalun, Ini Penjelasannya Secara Geologi

Viral Air Terjun Tiba-tiba Muncul di Sembalun, Ini Penjelasannya Secara Geologi


Rachmatunnisa - detikInet

Fenomena air terjun dadakan dari perbukitan Sembalun, Lombok Timur, NTB, saat hujan deras, Senin (8/12/2025). (Tangkapan layar video)
Fenomena air terjun dadakan dari perbukitan Sembalun, Lombok Timur, NTB, saat hujan deras, Senin (8/12/2025). Foto: Tangkapan layar video
Jakarta -

Viral di media sosial kemunculan air terjun dadakan di kawasan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Aliran air yang tiba-tiba muncul dari tebing-tebing bukit ini bahkan dijuluki 'gunung menangis' karena tampak seperti air mengalir dari dinding gunung yang biasanya kering.

Fenomena ini menarik perhatian karena terlihat tidak biasa. Muncul juga kekhawatiran fenomena ini merupakan tanda bahaya karena datang ketika sejumlah wilayah di Indonesia sedang dilanda bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut penjelasan Badan Geologi Kementerian ESDM, peristiwa tersebut bukan tanda aktivitas vulkanik atau gejala alam berbahaya, melainkan proses alam yang wajar.

Secara ilmiah, air terjun dadakan ini dipicu oleh hujan deras yang turun selama beberapa hari berturut-turut. Curah hujan tinggi membuat air hujan tidak seluruhnya meresap ke dalam tanah, melainkan mengalir di permukaan sebagai limpasan air.

ADVERTISEMENT

"Aliran tersebut muncul karena selama sekitar empat hari terjadi hujan berturut-turut dan mencapai puncaknya pada Senin (8/12), sehingga debit limpasan meningkat dan air tampak jatuh membentuk 'air terjun' pada tebing-tebing bukit yang berlereng curam," tulis Badan Geologi Kementerian ESDM, dikutip dari akun Instagram @badan.geologi.

Kondisi ini diperkuat oleh karakter batuan di perbukitan Sembalun yang didominasi breksi vulkanik dan lava. Jenis batuan tersebut relatif kedap air, sehingga kemampuan tanah untuk menyerap air terbatas.

Akibatnya, air mengalir mengikuti alur-alur alami di lereng bukit dan jatuh membentuk air terjun sementara. Karena aliran air ini bersifat sementara, ketika hujan mulai mereda, suplai air akan berkurang dan air terjun perlahan menghilang dengan sendirinya.

"Fenomena 'air terjun dadakan' di Sembalun adalah proses alami akibat hujan deras berhari-hari yang menghasilkan limpasan besar pada bukit-bukit curam. Karena batuannya relatif kedap air, aliran muncul sesaat sebagai air terjun lalu hilang ketika hujan berhenti," demikian kesimpulan Badan Geologi.

Meski tampak dramatis, masyarakat diminta tidak panik. Namun kewaspadaan tetap diperlukan, terutama saat hujan lebat, karena potensi bahaya justru berasal dari jalan licin, material yang terbawa limpasan air, serta medan lereng yang curam.




(rns/rns)





Hide Ads