Layanan ChatGPT belakangan tengah populer di kalangan pengguna internet, dan layanan besutan OpenAI itu bakal dibikin lebih sakti oleh Microsoft.
Seperti diketahui, ChatGPT adalah sebagian kecil dari penerapan kecerdasan buatan milik OpenAI, dan Microsoft adalah salah satu investor OpenAI. Perusahaan asal Redmond, AS tersebut disebut bakal menawarkan program bernama Azure OpenAI Service kepada para pelanggan Azure-nya.
Langkah Microsoft ini diperkirakan akan membanjiri ChatGPT dengan pengguna baru, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (18/1/2023).
Niat Microsoft ini sejalan dengan rencana mereka untuk menambah suntikan dana ke OpenAI hingga USD 10 miliar. Sebelumnya pada 2019 mereka sudah punya 'saham' di OpenAI dengan nilai USD 1 miliar, tepatnya saat OpenAI pertama didirikan.
Bagian dari kesepakatan ini adalah Microsoft akan menerima 75% dari keuntungan yang didapat oleh OpenAI sampai Microsoft bisa balik modal dari investasi awal mereka.
Sebagai informasi, meski ChatGPT bisa dipakai secara gratis, OpenAI punya banyak produk lain yang hanya bisa dipakai oleh pengguna berbayar. Pengguna semacam inilah yang bisa memberikan pemasukan untuk startup yang salah satunya diinisiasi oleh Elon Musk tersebut.
Ketertarikan publik pada OpenAI melesat saat mereka membuka akses ChatGPT secara bebas. Layanan chatbot berbasis AI tersebut terbukti serba bisa, dari membuat pidato, puisi, artikel, sampai menuliskan deretan kode untuk aplikasi.
ChatGPT sendiri adalah chatbot AI yang akan semakin pintar seiring dengan semakin banyak masukan data dari penggunanya. Jadi semakin banyak pengguna, maka layanan ini pun akan semakin pintar.
Namun Microsoft juga akan menyaring penggunaan terhadap layanan AI ini untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan terhadap software tersebut. Penyaringan itu terutama dilakukan pada konten berbahaya yang mungkin dimasukkan oleh pengguna.
Simak Video "Video: Penggunaan ChatGPT Melesat, OpenAI Sentuh Pendapatan Rp 162,7 T"
(asj/fay)